Burung Namdur Satin, Arsitek Alami dari Timur Australia

Reading time: 2 menit
Burung ini pandai mendekorasi sarangnya. Foto: Shutterstock

Namdur atau bowerbird adalah nama dari famili burung endemik yang berasal dari Australia dan Indonesia. Keluarga ini setidaknya memiliki 20 anak jenis di dalam delapan genus. Salah satu spesies yang paling populer ialah satin bowerbird atau burung namdur satin.

Satin bowerbird mempunyai nama binomial Ptilonorhynchus violaceus. Ia merupakan satwa asli dari timur Australia, yang berkerabat dengan spesies burung namdur polos asal Papua.

Melansir berbagai sumber, burung namdur hanya bisa ditemukan di Indonesia dan Australia. Mereka merupakan spesies endemis, sehingga peta persebarannya terhitung sangat jarang.

Secara fisik, burung namdur satin dan namdur polos terlihat cukup berbeda. Satin bowerbird memiliki warna bulu gelap dan mengkilap, sedangkan namdur polos berwarna kecokelatan.

Morfologi dan Ciri-Ciri Burung Namdur Satin

Spesies P. violaceus betina dan jantan juga dapat kita bedakan dari warna bulunya. Pejantan pada dasarnya memiliki bulu-bulu hitam, sedangkan betina memiliki corak cokelat dan hijau.

Warna bulu pejantan terlihat kebiruan saat terkena sinar matahari. Sedangkan betina dapat kita tandai dari corak garis-garis hitam pada bagian bawah tubuh sampai ke bagian lehernya.

Ukuran burung yang satu ini umumnya tidak terlalu besar (sedang), yaitu berkisar 22–40 cm. Baik jantan dan betina, keduanya punya mata bulat yang mencolok bercorak biru keunguan.

Sebagai pemakan buah-buahan, paruh burung namdur satin tidak terlalu runcing dan tajam. Warnanya hitam keabu-abuan untuk betina, sedangkan jantan berwarna kuning keputihan.

Daya tarik bowerbird memang tidak terletak pada penampilannya. Burung ini justru terkenal cerdas dan pandai mendekorasi, sehingga menarik perhatian para ilmuwan dan masyarakat.

Perilaku dan Kebiasaan Burung Namdur Satin

Burung namdur satin mengonsumsi biji-bijian dan hewan kecil untuk memenuhi nutrisi. Hal ini juga berlaku saat mereka bayi, yang mana sebagian besar memakan kelompok serangga.

Hewan satu ini bahkan membantu penyemaian bibit tanaman Cinnamomum, Ligustrum dan zaitun. Tetapi, sayangnya mereka tidak disukai oleh pekebun karena dianggap sebagai hama.

Spesies P. violaceus sebenarnya tidak terlalu pemilih perihal makanan. Namun mereka bisa bersifat agresif saat berburu, sehingga acap kali terlibat perkelahian dengan hewan lainnya.

Tidak cuma itu, salah satu keunikan burung namdur satin adalah kebiasaannya mendekorasi sarang. Ini dimaksudkan untuk menarik minat namdur betina, terutama ketika musim kawin.

Sarang bowerbirds sendiri terbuat dari ranting-ranting kayu, yang didekorasi dengan bunga, buah-buahan, bahkan kaleng sarden atau barang-barang lain yang mereka curi dari manusia.

Reproduksi dan Siklus Hidup Satin Bowerbird

Burung namdur satin membangun sarangnya antara bulan Oktober hingga Februari. Setelah itu, biasanya terdapat 2–3 butir telur yang ditutupi daun eukaliptus di dalam sarang tersebut.

Daun eukaliptus sendiri umumnya berubah warna saat diletakkan di atas tanah. Ini tentunya sangat bermanfaat, yakni sebagai kamuflase untuk menghindari serangan hewan pemangsa.

Telur namdur memiliki cangkang berwarna krem dengan garis kecokelatan. Ukurannya jauh lebih besar dari telur burung pada umumnya, sebab dapat mencapai bobot hingga 19 gram.

Burung muda baru bisa terbang tiga minggu setelah menetas. Proses mencari makan sendiri masih dilakukan oleh sang induk, setidaknya sampai awal musim dingin pada Mei atau Juni.

Spesies betina mencapai usia dewasa saat berumur 2–3 tahun. Sedangkan jantan umumnya lebih lama yakni berkisar 7–8 tahun, atau sampai bulu-bulu hitamnya sepenuhnya tumbuh.

Taksonomi Spesies Ptilonorhynchus Violaceus

Penulis : Yuhan al Khairi

Top