Kakatua Raja, Si Hitam Berpipi Merah dari Pulau Papua

Reading time: 2 menit
Spesies burung ini masuk kategori satwa dilindungi. Foto: Shutterstock

Selain berwarna putih, burung kakatua umumnya memiliki bulu berwarna cerah seperti biru dan merah. Namun pernahkah Anda melihat burung kakatua berbulu hitam? Inilah kakatua raja, salah satu satwa langka yang berasal dari Papua.

Kakatua raja memiliki nama ilmiah Probosciger aterrimus. Kelompoknya tergabung ke dalam famili Cacatuidae, serta menjadi satu-satunya spesies yang berasal dari genus Probosciger.

Selain itu, sebagian orang mengenal burung ini sebagai kakatua hitam atau palm cockatoo. Itu berkenaan dengan kebiasaan mereka, yang senang berada dekat dengan pohon palem.

Spesies P. aterrimus tergolong sebagai kakatua besar yang mampu berkembang biak sampai 64 cm. Mereka dapat kita kenali dari bulunya yang hitam, pipi merah dan berjambul tegak.

Morfologi dan Ciri-Ciri Kakatua Raja

Bobot tubuh kakatua raja berkisar 550-1.000 gram. Ini menjadikan mereka sebagai spesies kakatua terbesar di Indonesia, mengalahkan kerabatnya kakatua putih serta kakatua koki.

Seperti yang telah disebutkan, hampir seluruh bagian tubuh hewan tersebut tertutupi bulu berwarna hitam. Ia mempunyai paruh besar dengan ukuran atas dan bawah yang berbeda.

Jika kita perhatikan, paruh atas kakatua hitam memang lebih besar daripada bagian bawah. Ini sebenarnya berguna untuk menahan serta membuka biji-bijian yang mereka konsumsi.

Karena ketimpangan ini pulalah, kedua paruh kakatua raja tidak bisa tertutup rapat. Selain itu, mereka memiliki lidah berwarna merah pekat dengan bagian pangkal berwarna hitam.

Jambul kakatua raja terlihat tegak ketika sedang terbang. Tidak ada perbedaan mencolok antara spesies betina dan pejantan, selain ukuran paruh betina yang cenderung lebih kecil.

Habitat dan Distribusi Kakatua Raja

Kakatua raja merupakan spesies asli hutan hujan tropis dataran rendah, hutan meranggas, hutan sekunder dan area tepi hutan pada ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut.

Mereka memulai aktivitas pada pagi hari, lalu kembali ke sarangnya saat petang. Aktivitas mencari makan dilakukan dalam kelompok besar, yakni di sekitar wilayah hutan terbuka.

Perlu Anda ingat, kelompok kakatua raja setidaknya mempunyai empat subspesies berbeda dari seluruh dunia yaitu P.a. goliath, P.a. stenolophus, P.a. aterrimus dan P.a. macgillivrayi.

Keempat subspesies ini menyebar ke berbagai daerah di Papua dan utara Australia, seperti:

  • Kakatua P. a. goliath berasal dari Papua (kecuali Pulau Misool) dan Papua Nugini
  • Kakatua P. a. stenolophus berasal dari Papua Nugini dan Pulau Yapen
  • Kakatua P. a. aterrimus berasal dari Pulau Misool dan Pulau Aru
  • Kakatua P. a. macgillivrayi berasal dari dataran rendah Papua Nugini dan Australia.

Populasi palm cockatoo sebenarnya masih cukup banyak. Namun karena tingginya aktivitas perburuan liar dan deforestasi, spesies burung ini dikategorikan sebagai satwa dilindungi.

Perilaku dan Pola Hidup Kakatua Raja

Di alam liar, kakatua raja mengonsumsi biji-bijian seperti kacang kenari, almond, biji bunga matahari, gandung, kacang pinus dan jagung, hingga daun serta buah-buahan ukuran kecil.

Selain berkomunikasi, suara yang dikeluarkan burung ini dapat diartikan sebagai peringatan. Bunyinya berupa “keeyank,” “eeyohn,” atau “raah” seperti suara keledai yang cukup keras.

Layaknya kakatua lain, palm cockatoo juga mampu menirukan suara yang sering ia dengar. Mereka juga tergolong sebagai hewan yang cerdas, sebab memiliki daya ingat cukup tinggi.

Burung kakatua raja berkembang biak sekitar bulan Agustus atau akhir Januari. Sang betina mampu menghasilkan satu butir telur, yang akan ia erami dalam kurun waktu 30-35 hari.

Setelah 80 hari menetas, anak kakatua hitam akan keluarkan dari sarangnya. Sarang burung tersebut terbuat dari batang pohon yang telah mati, tersusun di bagian lubang-lubang pohon.

Taksonomi Spesies Palm Cockatoo

Penulis : Yuhan al Khairi

Top