Cangkir Peri Kuning, Jamur Kecil dengan Warna yang Indah

Reading time: 2 menit
Jamur ini memiliki tampilan yang unik dan tumbuh di kayu busuk. Foto: Shutterstock

Cangkir peri kuning merupakan salah satu spesies jamur yang istimewa. Selain memiliki ukuran yang sangat kecil, warna fungi tersebut juga bisa mudah kita kenali. Bentuknya mirip seperti cangkir; tumbuh tanpa batang pada permukaan kayu yang telah busuk.

Bisporella citrina adalah nama ilmiah jamur cangkir peri kuning. Jamur ini pertama kali naturalis Jerman, August Batsch temukan pada tahun 1789 dengan nama latin Peziza citrina.

Pada tahun 1974, Richard Korf mengubah marga jamur tersebut menjadi Bisporella. Langkah ini ia anggap perlu, sebab B. citrina ia nilai tidak punya kekerabat dengan Peziza atau Helotium.

Secara harfiah, kata citrina sendiri dapat berarti sebagai “kuning lemon”. Beberapa orang menjulukinya sebagai lemon disco, yang merupakan kependekan dari istilah Discomycetes.

Morfologi dan Ciri-Ciri Jamur Cangkir Peri Kuning

Tubuh buah cangkir peri kuning pada mulanya berbentuk bundar dan tertutup. Ukurannya kecil, halus dan berwarna kuning cerah, dengan diameter berkisar 3 mm serta tinggi 1 mm.

Setelah dewasa, tampilan jamur ini mulai tampak seperti cangkir atau piringan. Permukaan bagian dalamnya licin dan berwarna cerah, sedang permukaan luar berwarna kuning pucat.

Tangkai jamur cangkir peri kuning hampir tidak ditemukan. Kalaupun ada, ukurannya tidak lebih dari 1 mm. Saat sudah tua, permukaan buah mengerut serta berwarna cokelat kusam.

Meski tidak mengeluarkan aroma dan rasa yang khas, jamur B. citrina tidak dapat awam makan. Sporanya sendiri halus dan berbentuk elips dengan ukuran berkisar 8–14 x 3–5 mikrometer.

Jika sudah matang, spora fungi ini memiliki struktur seperti tetesan minyak di kedua sisinya. Warna kuning sendiri jamur hasilkan dari pigmen beta karoten yang tersimpan di badan buah.

Habitat dan Distribusi Jamur Cangkir Peri Kuning

Sebagai fungi saprobik, jamur cangkir peri kuning mendapatkan sumber makanan dari kayu pohon yang telah busuk. Ia memecah molekul organik kompleks menjadi lebih sederhana.

Di habitatnya, jenis jamur ini berbiak secara berkelompok pada jenis pohon beech. Mereka juga kita temukan tumbuh di tubuh buah jamur polypore, khususnya Daedaleopsis confragosa.

Musim panas dan gugur merupakan waktu berkembang biak jamur B. citrina. Cendawan ini menyebar mulai dari Afrika Utara, Asia, Eropa, Australia, Selandia Baru dan Benua Amerika.

Di Amerika, cangkir peri kuning adalah jenis discomycetes kecil yang paling umum dijumpai. Spesiesnya dapat kita temukan di Amerika bagian utara, tengah, sampai ke Amerika Selatan.

Spesies satu ini juga sangat mirip dengan jamur Hymenoscyphus fructigenus, Chlorociboria aeruginascens dan Lachnellula arida, namun ketiganya mempunyai ekologi yang berbeda.

Budi Daya dan Pemanfaatan Bisporella Citrina

Sejauh ini, praktik budi daya jamur cangkir peri kuning masih sangat jarang masyarakat lakukan. Fungi ini awam anggap tidak terlalu berharga, sebab tidak dapat awam konsumsi atau manfaatkan.

Kalaupun tergolong edible, budi daya B. citrina mungkin memerlukan upaya ekstra. Karena ukurannya yang sangat minim, budi daya jamur ini tidak dapat dilakukan dalam skala kecil.

Selain itu, tidak ada keterlibatan jamur cangkir peri kuning dalam kegiatan industri apapun. Ini menegaskan status mereka sebagai jamur liar yang punya nilai ekonomi rendah.

Namun, bukan berarti B. citrina tidak memiliki peran apapun dalam kelestarian alam. Jamur sendiri bertugas sebagai pengurai bahan organik, yang berguna untuk menyuburkan tanah.

Beberapa jenis jamur juga bermanfaat sebagai bahan baku pembuatan obat. Apakah lemon disco salah satunya? perlu riset lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Taksonomi Spesies Jamur Bisporella Citrina

Penulis : Yuhan al Khairi

Top