Fauna
Lele sangkuriang memakan cacing, plankton, serangga kecil, keong dan lainnya. Saat dibudidayakan mereka perlu diberikan pakan tambahan protein hewani.
Remis merupakan indikator pemantauan kualitas perairan karena dapat mengakumulasi logam berat salah satunya logam kadmium (Cd) di habitat air dan sedimen.
Cecak terbang memiliki kemampuan kamuflase yang luar biasa. Kelepak kulit di sepanjang sisinya membantu mereka menyatu dengan warna kulit pohon.
Daging bandikut telah lama disantap oleh masyarakat lokal sebagai sumber protein hewani dan secara budaya dapat diterima.
Kecoak atau Periplaneta americana berperan sebagai vektor mekanik atau serangga penyebar penyakit bagi sejumlah mikroorganisme patogen.
Belentung atau Kaloula baleata merupakan salah satu jenis amfibi yang sering dijumpai di sekitar rerumputan dan parit permukiman.
Di Indonesia, ular pelangi atau Xenopeltis unicolor tersebar di Sumatera dan pulau pulau di sekitar Kalimantan, Jawa maupun Sulawesi.
Burung kuntul kerbau memiliki fungsi sebagai penyeimbang yang mengendalikan hama serangga maupun hewan kecil lain di sawah dan lahan basah.
Mobilitas kerang pisau sangat tinggi karena kemampuannya melompat dan berenang. Mereka sangat cepat bersembunyi ketika merasa terancam
Skabies yang disebabkan oleh tungau mudah menyebar secara langsung melalui sentuhan dengan penderita maupun secara tak langsung.
Bagi walet, sarang berfungsi sebagai tempat bergantung dan beristirahat. Pada musim berbiak, sarang juga berguna sebagai tempat bertelur dan mengeram.
Marmut hidup dalam kelompok yang terdiri dari lima sampai sepuluh ekor anggota. Kadang kelompok-kelompok ini bergabung untuk membentuk satu koloni.
Nezara viridula L. dikenal juga dengan nama kepik hijau atau lembing hijau. Mereka ditemukan di seluruh daerah tropis dan subtropis.