Tawon dan lebah terkadang dianggap serupa. Walau keduanya mempunyai klasifikasi yang sama secara biologi, tetapi jenis serangga ini sangatlah berbeda. Dalam sains, tawon dan lebah tergolong ke dalam kelas hymenoptera. Ciri khas dari kelompok ini, yaitu mempunyai dua pasang sayap, satu pasang antena. Tubuhnya juga terbagi menjadi tiga segmen yaitu kepala, perut, dan torak (dada).
Melansir lipi.go.id, Di Indonesia jenis tawon terbagi ke dalam dua, yaitu soliter dan sosial. Secara umum insekta ini merupakan satwa predator, meskipun tawon cenderung tidak agresif dan menyerang kecuali diganggu atau merasa terganggu. Sedangkan jenis tawon yang cenderung agresif dan berbahaya adalah jenis Vespinae dan salah satunya tawon ndas (Vespa affinis).
Baca juga: Rayap Tanah, Spesies Terbanyak yang Tersebar di Indonesia
Secara morfologi, tawon ndas berukuran kecil sampai sedang yakni 27 hingga 30 milimeter. Sarangnya berukuran lebih dari 60 sentimeter dan berada di tempat yang rendah. Tawon ini juga merupakan predator larva Lepidoptera dan Coleopteran.
Peneliti tawon dari Pusat Penelitian Biologi LIPI Hari Nugroho seperti dikutip pada lip i.go.id menjelaskan kemungkinan meledaknya populasi tawon di daerah permukiman disebabkan hilangnya habitat alami. Hal tersebut merupakan imbas pengalihan tata guna lahan, berkurangnya musuh alami atau predator, krisis iklim global, dan faktor sumber makanan.
Menurut Hari, tawon agresif di siang hari karena suhu yang hangat berpengaruh terhadap metabolisme tubuhnya. Berbeda bila kondisi dingin dan gelap, mereka cenderung pasif. Ia menuturkan, sengatan hanya dilakukan tawon betina dan berfungsi utama sebagai alat berburu mangsa sekaligus alat pertahanan diri terakhir terhadap gangguan atau ancaman.
Jika dilihat secara kasat mata kedua jenis hewan hymenoptera seperti tawon dan lebah mempunyai kemiripan, tetapi ternyata terdapat perbedaan yang menonjol. Contohnya pada bentuk dan ukuran tubuh, tawon tidak diselubungi oleh rambut dan ukuran tubuhnya lebih besar dan terlihat lebih ramping. Sedangkan lebah tubuhnya disebungi oleh rambut yang lebat dengan ukuran tubuh yang lebih kecil, tetapi berbadan gemuk.
Baca juga: Itik Tegal, Unggas Lokal Khas Indonesia
Ciri lain yang juga membedakan adalah jenis makanan dan cara menyengat. Tawon tergolong serangga predator dan umumnya memangsa serangga, seperti ulat bulu dan laba-laba. Sedangkan lebah lebih menyukai serbuk sari atau nektar dari bunga.
Cara menyengatnya pun berbeda, tawon dapat menyengat beberapa kali dan tidak akan mati setelah mengantup. Selain itu sengat tidak tertinggal pada kulit makhluk yang disasarnya. Sementara lebah hanya dapat menyengat sekali, kemudian mati, dan tandiknya akan tertinggal.
Hari juga menuturkan, saat menghadapi tawon masyarakat perlu menghindari untuk memindahkan sarang yang berukuran besar tanpa pemantauan dari pihak berwenang. Selama masa wabah tawon, lakukan pemeriksaan rumah dan lingkungan secara berkala. Jika terkena sengatan dalam jumlah banyak segera hubungi rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Penulis: Sarah R. Megumi