Lemna, Pakan Nabati dan Pencuci Polutan yang Handal

Reading time: 3 menit
Lemna, Pakan Nabati dan Pencuci Polutan yang Handal
Lemna, Pakan Nabati dan Pencuci Polutan yang Handal. Foto : Shutterstock

Tumbuhan air adalah tumbuhan yang tumbuh di air atau sebagian besar siklus hidupnya di air dan merupakan salah satu bagian penting dari ekosistem perairan. Tanaman Lemna sp. atau yang dijuluki mata ikan atau mata lele merupakan tanaman air berukuran kecil yang mengapung di atas air.

Lemna sp. merupakan salah satu tumbuhan air yang menduduki tempat penting dalam jaring-jaring kehidupan. Kehadirannya dibutuhkan oleh ikan sebagai tempat berlindung, mencari makan (feeding ground), memijah (spawning ground) dan mengasuh anakan (nursery ground). Selain berfungsi menciptakan mikrohabitat bagi ikan, tumbuhan air juga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas perairan sebagai pencuci polutan.

Penamaan lokal tanaman Lemna sp. antara lain Kiambang (Sumatera), Ganggeng, Kakarewoan (Sunda), Mata lele, Mata iwak (Jawa), Kembang aik (Lombok).

Sifat fisik tanaman air ini berukuran kecil, tumbuh menggerombol, tidak mempunyai daun sejati dan batang. Lemna sp. mempunyai akar (ada beberapa spesies yang tidak berakar) dan lapisan yang menyerupai daun yang berisi jaringan-jaringan pengangkut nutrien. Mereka memiliki helaian daun berukuran 6-8 mm dengan satu batang akar yang menempel di bagian bawahnya.

Lemna sp. banyak ditemukan tumbuh di kolam, danau atau waduk serta di daerah persawahan terutama pada saat padi masih tergenang air. Penyebarannya sangat luas hingga ke seluruh dunia terutama di daerah tropis dan daerah bertemperatur hangat.

Tanaman ini memiliki kemampuan tumbuh secara cepat dan berkembang dengan baik pada berbagai kondisi iklim (Anonimus, 2015). Lemna sp. juga sangat mudah tumbuh di perairan yang tenang dan terlindung dari angin.

Lemna sp. memiliki proses tumbuh yang tergolong cepat. Dalam sistem budidayanya, Lemna sp. dapat menghasilkan panen sebanyak 10-30 ton bahan kering/ha/tahun. Lemna sp. mampu berkembang biak dalam waktu 16 jam hingga 2 hari dengan suhu lingkungan yang optimal dan cukup sinar matahari.

Lemna, Pakan Nabati dan Pencuci Polutan

Lemna, Pakan Nabati dan Pencuci Polutan. Foto : Shutterstock

Pakan Alternatif

Walaupun sering tumbuh di atas genangan air limbah, tumbuhan ini ternyata memiliki kandungan protein cukup tinggi dan dapat digunakan sebagai alternatif pakan nabati ikan dan unggas. Seiring berkurangnya lahan untuk memproduksi rumput, Lemna sp. juga mulai dimanfaatkan sebagai pakan hijauan pada pakan sapi.

Kandungan proteinnya mencapai 40 persen dari berat keringnya. Selain kandungan protein yang baik, tumbuhan ini memiliki keunggulan dapat dikultur dengan biaya murah karena bisa tumbuh di air limbah yang mengandung unsur hara tinggi.

Dibandingkan dengan jenis tanaman air lainnya, Lemna sp. mengandung serat kasar relatif rendah dan memiliki tekstur daun hingga akar yang lunak sehingga Lemna sp. memiliki daya cerna yang tinggi, bahkan mudah dicerna oleh ayam, bebek dan ikan.

Berdasarkan Jurnal Teknologi Lingkungan (2018), tumbuhan air mempunyai kemampuan sebagai agen fitoremediasi, akumulator logam berat dan bio filter untuk mengolah limbah cair. Fitoremediasi didefinisikan sebagai pencuci polutan yang dimediasi oleh tumbuhan termasuk pepohonan, rerumputan dan tumbuhan air. Dalam hal ini pencucian diartikan sebagai penghancuran polutan menjadi bentuk yang tidak berbahaya.

Lemna sp. bersifat ramah lingkungan karena mampu membersihkan air dari unsur-unsur hara dan bahan pencemar lainnya, seperti bahan organik, nutrien, dan logam berat. Namun demikian apabila populasi Lemna sp. mengalami blooming maka akan menjadikannya sebagai gulma air.

Klasifikasi Lemna sp.

Penulis : Sarah R. 

Top