Linsang Berpita, Mamalia Dilindungi yang Sulit Ditemui Langsung

Reading time: 2 menit
Linsang berpita termasuk satwa yang aktif di malam hari (nokturnal). Foto: Inaturalist

Prionodon linsang dikenal juga linsang berpita, musang congkok atau banded linsang merupakan salah satu mamalia yang aktif di malam hari (nokturnal). Meskipun linsang merupakan pemanjat yang baik dan arboreal, mereka kerap kali tertangkap kamera trap banyak menghabiskan aktivitasnya juga di atas tanah.

Berasal dari famili Prionodontidae dan berkerabat dengan Spotted linsang (Prionodon pardicolor). Selain itu, menurut para peneliti, linsang merupakan satwa yang sangat sulit mereka temui secara langsung. Termasuk mamalia karnivora yang sebagian besar makanannya terdiri dari vertebrata kecil seperti tupai, tikus, burung dan kadal.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum

Tubuh linsang berpita memiliki panjang ujung moncong hingga pangkal tubuh sekitar 40 cm dengan panjang ekor sekitar 34 cm. Tubuhnya berwarna kuning pucat dengan lima garis besar melintang berwarna gelap di punggungnya. Selain itu, terdapat garis-garis lebar pada lehernya dengan bintik-bintik kecil memanjang dan garis-garis di sisi tubuhnya.

Sementara itu, pada ekornya juga terdapat corak seperti pita gelap berjumlah 7-8. Mereka memiliki cakar tajam yang dapat ditarik ke dalam (seperti pada kucing), serta memiliki gigi setajam silet untuk mencabik mangsanya.

Selain itu, pada telapak kakinya juga terdapat rambut di antara bantalan dan jari-jari kakinya. Berat tubuhnya rata-rata sekitar 700 gram saja.

Linsang berpita merupakan mamalia yang sangat tertutup dan belum banyak peneliti ketahui secara rinci. Meskipun begitu, satwa ini hidup sendiri (tidak berkelompok), dengan anak betina yang tetap bersama induknya hingga dewasa.

Namun, anak jantan akan langsung berpisah setelah induknya sapih. Jumlah anak yang mereka lahirkan biasanya berkisar antara 2-3 individu dan mampu bertahan hidup hingga berusia 10 tahun.

Habitat dan Distribusi Linsang berpita

Linsang berpita bisa kita temukan di habitat hutan hujan tropis yang lebat pepohonannya. Melansir berbagai sumber, satwa ini dapat kita temukan hingga ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut. Sedangkan distribusinya di Indonesia meliputi Kalimantan, Jawa, Sumatera termasuk juga Bangka dan Belitung. Lalu di wilayah lainnya ada di Semenanjung Malaysia, Selatan Thailand dan Myanmar Selatan.

Ancaman dan Konservasi

Kerusakan habitat, pembukaan lahan, serta perburuan satwa ini untuk hewan peliharaan menjadi faktor ancaman nyata bagi linsang berpita di habitatnya. Di Indonesia, satwa ini termasuk yang dilindungi oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106 Tentang Jenis Tumbuhan Dan Satwa Yang Dilindungi. Sedangkan menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), status konservasinya masih kurang diperhatikan (least concern).

Taksonomi Linsang berpita

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin

Top