Puffin Atlantik, Spesies Burung Laut yang Menggemaskan

Reading time: 2 menit
Sepanjang hidupnya burung ini bermonogami. Foto: Freepik

Puffin atlantik adalah hewan yang sangat unik. Sayapnya tidak hanya berguna untuk terbang tapi juga berenang. Spesies burung laut ini dapat kita tandai corak bulunya yang mirip seperti penguin. Paruhnya pun memiliki warna yang sangat cerah.

Puffin adalah sebutan bagi tiga spesies alcids (auk) yang tergabung dalam genus Fratercula. Mereka dapat kita temukan di dua tempat; Samudra Atlantik Utara dan Samudra Pasifik Utara.

Seperti namanya, puffin atlantik adalah penghuni lepas pantai Samudra Atlantik Utara. Hewan ini memiliki nama ilmiah F. arctica, sebab merupakan satu-satunya puffin di wilayah tersebut.

Sedangkan kerabatnya, Tufted Puffin (F. cirrhata) dan Horned Puffin (F. corniculata) bermukim di Samudera Pasifik Utara. Ketiga spesies ini terlihat mirip, walau memiliki sejumlah perbedaan.

Morfologi dan Ciri-Ciri Puffin Atlantik

Puffin atlantik dapat kita tandai dari badannya yang cukup kekar, serta mempunyai leher yang tebal. Burung ini juga memiliki ekor dan sayap pendek, dengan panjang bentangan 47–63 cm.

Panjang tubuh dari ujung paruh hingga ke ekor berkisar 28–30 cm. Spesies betina dan jantan mempunyai corak bulu serupa, tetapi sang pejantan umumnya memiliki ukuran lebih besar.

Dahi, mahkota dan tengkuk berwarna hitam, begitu pula sayap, ekor dan bagian atas belakang tubuhnya. Sedangkan bagian bawah terlihat putih, mulai dari dada, perut, sampai ke ekor.

Kaki burung ini terlihat sangat pendek, berwarna oranye, serta memiliki selaput. Warna oranye itu cukup mirip dengan corak paruhnya, sehingga sangat kontras dengan cakarnya yang hitam.

Berbicara soal paruh, warna oranye pada paruh puffin terlihat sangat cerah ketika musim kawin. Ini memudar saat musim tersebut usai, bahkan ukurannya pun tampak lebih kecil atau menciut.

Habitat dan Distribusi Puffin Atlantik

Puffin atlantik merupakan burung dari perairan dingin yang berkembang biak di wilayah pantai Eropa barat laut, pinggiran Kutub Utara, sampai ke perairan Amerika Utara bagian timur.

Lebih dari 90 % populasi globalnya dijumpai di Benua Eropa. Mereka bersarang di bagian utara Islandia dan wilayah Selatan Rusia, serta hampir 60 % ditemukan di sekitar perairan Greenland.

Saat berada di laut, burung ini dapat melakukan perjalanan jauh dari wilayah Samudra Atlantik Utara (termasuk Laut Utara) sampai memasuki Lingkaran Arktik untuk mencari makanan.

Di musim panas, batas selatannya membentang dari Prancis Utara sampai Maine. Sementara di musim dingin, burung itu bisa mencapai selatan hingga Laut Mediterania dan Carolina Utara. 

Seperti jenis puffin lain, spesies F. arctica menyelam ke dalam laut untuk memburu ikan kecil. Hewan ini juga dikenal mempunyai umur yang panjang karena dapat mencapai usia 20 tahun.

Perilaku dan Kebiasaan Puffin Atlantik

Puffin atlantik mencapai kematangan seksual pada usia 4–5 tahun. Mereka tergolong sebagai hewan monogami, artinya puffin hanya mempunyai satu pasangan untuk seumur hidupnya.

Sepasang puffin akan membangun sarang di antara bebatuan atau menggali lubang di dalam tanah. Dalam masa inkubasi, telur-telur puffin akan menetas dalam waktu antara 7–8 minggu.

Selain itu, seluruh spesies puffin dikenal mempunyai sifat sosial yang tinggi. Selain hidup dalam koloni besar, mereka juga punya cara khusus untuk menjaga keharmonisan antar-anggotanya.

Melansir Oceanwide Expeditions, satu individu puffin akan menundukkan paruhnya hingga ke dada saat melewati sarang puffin lain. Ini sebenarnya bertujuan untuk mencegah perselisihan.

Di satu sisi, genus Fratercula ialah kelompok hewan yang sangat teritorial. Mereka tidak segan untuk berkelahi satu sama lain, demi memperebutkan sarang maupun wilayah kekuasaannya.

Taksonomi Fratercula Arctica

Penulis : Yuhan al Khairi

Top