Burung Camar Perak, “Pemulung” yang Mudah Beradaptasi

Reading time: 2 menit
Burung ini tak hanya memangsa ikan, serangga, krustasea, dan cacing, tapi juga memakan sampah manusia. Foto: Inaturalist

Burung camar perak yang kita kenal dengan sebutan Silver Gull atau Australian seagull memiliki nama ilmiah Larus novaehollandiae. Berasal dari famili Laridae dan berkerabat dengan European herring gull (Larus argentatus) yang sekilas terlihat mirip dengan camar perak.

Perbedaanya terletak pada ukuran tubuh Herring gull yang lebih besar dan warna paruhnya yang tidak merah. Selain itu, berkerabat juga dengan Common gull (Larus canus), camar kepala hitam (Chroicocephalus ridibundus) dan lainnya.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum

Burung camar perak dewasa memiliki paruh dan kaki berwarna merah, sedangkan saat remaja paruh dan kakinya berwarna hitam. Semakin tua usia burung camar perak, maka warna paruhnya akan semakin merah terang.

Sayap atas camar perak dewasa berwarna abu-abu pucat dengan ujung bulu primernya berwarna hitam lebar dengan 2-3 corak “cermin” putih. Sedangkan warna bulu primer terluarnya dan penutup sayapnya putih.

Burung camar perak remaja tengkuknya berwarna cokelat, bagian punggung, mantel dan penutup sayap dalamnya bersisik cokelat. Corak pada bulu primernya menyerupai camar perak dewasa, namun pada bagian ujungnya berwarna hitam.

Panjang tubuh camar perak dewasa berkisar antara 40-45 cm dengan rentang sayap berkisar antara 91-96 cm. Berat tubuhnya berkisar antara 26 hingga 350 gram.

Burung camar perak biasanya memangsa ikan, serangga, krustasea, dan cacing. Bahkan pernah ditemukan burung-burung ini berkumpul di dekat tempat sampah dan memakan sampah-sampah manusia. Oleh karena itu, burung ini kerap kali disebut juga sebagai “pemulung” karena memakan apa saja.

Habitat dan Distribusi Burung Camar Perak (Silver Gull)

Burung camar perak merupakan spesies yang umum ditemukan. Mereka mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan perkotaan. Biasanya burung ini juga menempati area pantai, muara, dan terkadang di daerah sekitar danau, kolam, dan saluran air.

Keberhasilan adaptasi burung camar perak menyebabkan populasinya meningkat di area aktivitas manusia. Hanya ketersediaan tempat bersarang yang menjadi faktor pembatas pertumbuhan populasinya.

Burung ini dapat kita temukan di semua negara bagian Australia, serta Selandia Baru dan Kaledonia Baru. Sementara itu, burung camar perak juga dapat kita temukan di Indonesia saat mereka melakukan migrasi.

Ancaman dan Konservasi

Meskipun populasi burung camar perak masih terus mengalami peningkatan, tetap saja mereka menghadapi ancaman. Melansir dari berbagai sumber, kegagalan reproduksi burung camar perak terjadi karena serangan predator seperti musang dan kucing liar.

Menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) status konservasi burung camar perak ialah kurang diperhatikan (least concern).

Taksonomi Burung Camar Perak (Silver Gull)

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin

Top