Quiver Tree, Kulitnya Berguna sebagai Material Tas Anak Panah

Reading time: 2 menit
Flora ini tidak boleh tergenang air, karena daunnya akan menggulung dan mati. Foto: Shutterstock

Quiver tree atau kokerboom adalah salah satu spesies tanaman sukulen yang berasal dari Afrika Selatan. Mereka terkenal dengan ukuran pohonnya yang tinggi dan bercabang, serta sering warga lokal manfaatkan sebagai material tas anak panah (quiver).

Quiver tree tergabung dalam famili Asphodelaceae dan ordo Asparagales. Mereka berasal dari genus Aloidendron, sehingga mempunyai nama binomial Aloidendron dichotomum.

Sebelumnya, spesies A. dichotomum dikenal sebagai Aloe dichotoma. Mereka juga memiliki sejumlah sinonim nama yaitu Rhipidodendrum dichotomum, Aloe ramosa dan Aloe montan.

Tampilan pohon ini terlihat sangat unik. Tajuknya tampak seperti mengering dengan warna kecokelatan. Pertumbuhan daur bergerombol namun dengan bentuk kanopi yang bercelah.

Karakteristik dan Ciri-Ciri Quiver Tree

Quiver tree umumnya tumbuh di kawasan yang kering dan tandus. Mereka membutuhkan sinar matahari penuh untuk berbiak, serta sangat sulit kita kembangkan di luar habitatnya.

Ia tidak membutuhkan asupan air yang banyak, namun sangat bergantung pada aerasi yang baik. Pertumbuhan pohon ini relatif lambat, sehingga produk olahannya terbilang langka.

Tidak cuma itu, quiver yang terbuat dari kulit kokerboom juga bernilai cukup tinggi. Mereka tidak boleh tergenang oleh air, sebab bisa menyebabkan daunnya menggulung dan mati.

Sudah sangat “sensitif,” quiver tree juga rentan terhadap kutu dan infeksi serangga. Hama-hama ini biasanya menyerang bagian daun, membuatnya menjadi kering dan membusuk.

Jika masih tertarik membudidayakan A. dichotomum, pembiakkannya dapat Anda lakukan melalui biji dan stek. Biji dan stek perlu Anda keringkan terlebih dahulu sebelum akhirnya dapat menanamnya.

Distribusi dan Konservasi Quiver Tree

Meski tidak tergolong sebagai hutan yang rapat, jajaran pohon A. dichotomum dapat kita temukan sekitar 14 km ke sebelah utara Keetmanshoop, Namibia, di dekat Afrika Selatan.

Mereka bahkan ahli ketahui tertanam di Tanjung Utara (Northern Cape), Gannabos, Afrika Selatan. Meski begitu, populasinya pakar ketahui makin menurun serta mengkhawatirkan.

Menurut studi, status konservasi quiver tree berada pada level rentan atau ‘vulnerable.’ Penurunannya pakar sinyalir akibat perubahan iklim dan rusaknya habitat asli mereka.

Perlu Anda ketahui, kokerboom dikenal sebagai tanaman choje oleh penduduk lokal. Nama spesiesnya ahli ambil dari kata “dichotomous,” yang bisa kita artikan sebagai “bercabang.”

Pemindahan spesies quiver tree ke dalam genus Aloidendron baru terjadi pada tahun 2013. Ini merupakan satu dari tujuh spesies tanaman sukulen yang berasal dari genus tersebut.

Mengenal Genus Tumbuhan Aloidendron

Secara penampilan, tumbuhan bergenus Aloidendron dan Aloe memang sangat mirip. Tetapi DNA keduanya ternyata cukup berbeda, bahkan ukuran Aloe biasanya terlihat lebih besar.

Selain quiver tree atau A. dichotomum, spesies flora yang tergabung dalam genus ini adalah A. barberae, A. eminens, A. pillansii, A. ramosissimum, A. sabaeum, serta A. tongaense.

Spesies A. pillansii dan A. ramosissimum memiliki habitat yang mirip dengan A. dichotomum. Ketiganya sama-sama ilmuwan temukan di sekitar perbatasan Afrika Selatan dan Namibia.

Bahkan, tampilan spesies A. pillansii, A. ramosissimum, dan A. dichotomum terbilang cukup mirip. Hanya saja, kedua saudara quiver tree itu biasanya memiliki ukuran lebih pendek.

Atas kondisi kelangkaannya ini, otoritas setempat sebenarnya melindungi populasi kokerboom. Pemanfaatannya tidak lagi diperbolehkan, kecuali demi kepentingan riset dan penelitian.

Taksonomi Aloidendron Dichotomum

Penulis : Yuhan al Khairi

Top