Lebih Dekat dengan Rusa Totol, Primadona Istana Bogor

Reading time: 2 menit
Lebih Dekat dengan Rusa Totol, Primadona Istana Bogor
Ayo mengenal lebih dekat satwa megah, rusa totol, primadona Istana Bogor. Foto: Shutterstock.

Bila Anda sering mengunjungi Kota Hujan, pastinya Anda kenal dengan satwa yang sering beredar di sekitar halaman Istana Bogor ini. Apalagi kalau bukan si cantik rusa totol. Rusa totol, Axis axis, adalah salah satu jenis satwa liar yang tersebar banyak di wilayah Asia. Satwa ini tersebar khususnya di India, Srilanka, Bangladesh, Bhutan dan sekelompok kecil di Pakistan. Karena tinggal di daerah tropis, masyarakat mancanegara mengenal rusa ini dengan nama indian deer, spotted deer atau chital deer.

Fauna ini tergolong satwa liar yang mempunyai nilai estetika tinggi. Kita dapat menilik sisi estetis satwa ini dari warna dan motif kulitnya yang totol-totol serta tanduknya yang unik. Mengutip tulisan ilmiah Garsetiasih dalam Jurnal Penelitan Hutan dan Konservasi Alam (2005), Istana Bogor merupakan salah satu sarana lembaga kepresiden yang melakukan pemeliharaan rusa totol dengan tujuan memperindah taman istana sekaligus upaya konservasi ex-situ.

Sumber yang sama menyebut pemerintah kolonial Inggris mendatangkan rusa totol di Istana Bogor dari India pada 1811 sebagai hadiah. Tahun-tahun berikutnya populasi rusa totol berkembang dengan cepat sehingga beberapa individu dari rusa tersebut disalurkan ke lembaga swasta maupun pemerintah untuk dikembangkan sebagai satwa hiasan.

Pada habitat aslinya di Asia Selatan, khususnya India, rusa jenis ini bertubuh besar dengan berat mencapai 100 kg. Angka ini lebih besar ketimbang satwa yang sama di taman Istana Bogor. Di sana, tubuh rusa totol mengalami perubahan dengan bentuk tubuh relatif kecil, peneliti mereken perubahan ini akibat ketidakseimbangan populasi dengan habitat. Garsetiasih juga menyebut satwa ini berpotensi sebagai penghasil daging, kulit dan rangga.

Baca juga: Empat Puluh Persen Flora Dunia Terancam Punah

Rusa Totol, Satwa Gagah yang Langka

Suharto (2019) dalam Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak, menyebut ciri fisik rusa totol antara lain mempunyai lingkar dada 75-79 cm; panjang ekor 20-30 cm; serta tinggi bahu 110-40 cm. Bobot satwa dewasa 75-100 Kg. Rata-rata rusa jantan mencapai 70-90 kg dengan tinggi mencapai 90 cm, sedangkan berat betina mencapai 40-50 kg, dengan tinggi 80 cm dan berat lahir 3,5 kg.

Rusa cantik ini memiliki kulit yang berwarna coklat kemerah-merahan, penuh dengan motif bintik-bintik besar berwarna putih. Garis gelap terlihat membujur sepanjang punggung, bagian perut dan kaki berwarna putih. Pada lehernya terdapat bagian yang berwarna putih, dengan moncong yang berwarna lebih gelap bila berbanding dengan bagian wajah. Ekornya berukuran lebih besar ketimbang jenis rusa pada umumnya. Selain itu, jantannya memiliki alat pertahanan berupa tanduk (ranggah).

Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan rusa totol berada dalam ancaman. Beberapa kajian ilmiah menyebutkan populasi rusa di alam mengalami penurunan. Tri Naipospos dalam “Rencana Strategis dalam Pemanfaatan Rusa sebaga Usaha Aneka Ternak” menulis empat jenis rusa yang masuk kategori satwa langka Tanah Air. Keempat rusa yang perlu upaya lebih dalam pelestarian yaitu rusa jawa atau rusa timor (Cervus timorensis), rusa sambar (Cervus unicolor), rusa bawean (Axis kulhi), dan rusa totol (Axis axis).

Rusaknya habitat di alam baik akibat kegiatan perburuan maupun rusak secara alami menjadi faktor penting yang mengancam keberlangsungan hidup rusa. Untuk menjaga populasi di alam tetap terjaga maka dilakukan upaya penangkaran. Usaha penangkaran rusa saat ini telah banyak dilakukan, baik secara in-situ (pemeliharaan atau penangkaran satwa di habitat alam atau di habitat aslinya) maupun ex-situ (pemeliharaan atau penangkaran satwa di luar habitat aslinya).

Taksonomi Rusa Totol

Lebih Dekat dengan Rusa Totol, Primadona Istana Bogor

Penulis: Sarah R. Megumi

Editor: Ixora Devi

Top