Kaus Disney dari Limbah Botol Plastik

Reading time: 2 menit
Unifi Disney
Foto: www.ui.com

Membuat serat pakaian dari plastik daur ulang bukanlah sebuah hal baru. Namun, ketika brand ternama seperti Disney yang terlibat tentu akan menjadi berbeda. Nama Disney yang tidak asing bagi masyarakat menciptakan antusiasme yang cukup besar. Saat ini Disney telah bermitra dengan Unifi, Inc., pembuat RESERVE atau serat daur ulang terkemuka untuk menghasilkan koleksi Mickey & Co. retro gaya baru.

Unifi telah melakukan perjalanan sejak lama untuk mengubah limbah plastik menjadi bahan yang dapat digunakan kembali. Merek tersebut telah digunakan oleh beberapa brand ternama seperti Chicobags, Ford, Patagonia, PrAna, dan banyak lagi perusahaan lain. Pada situs webnya, mereka melaporkan telah mendaur ulang sebanyak 20 miliar botol. Serat yang dihasilkan dari botol kemudian digunakan untuk membuat tas jinjing hingga tirai.

Unifi Disney

Foto: www.ui.com

Kemitraan perusahaan dengan Disney menawarkan kesempatan untuk anak-anak mengenal pentingnya daur ulang. Melansir inhabitat.com, Jay Hertwig, Wakil Presiden Senior untuk Penjualan dan Pemasaran Global, mengatakan bahwa koleksi retro baru Disney adalah inisiatif ekonomi sirkular yang menunjukkan anak-anak dari segala usia dapat mendaur ulang botol untuk diolah kembali. Jay Hertwig mengaku senang dapat bermitra dengan Disney pada koleksi ini dan membantu mempromosian pentingnya daur ulang dan keberlanjutan.

Produk daur ulang untuk pakaian sebagian datang dari inisiatif taman Disney sendiri yang membawa produk dari pra dan pascaproduksi. Koleksi retro Mickey & Co. retro 1984 saat ini tersedia di toko daring Disney. Terdapat sembilan desain berbeda untuk koleksi ini yang menampilkan karakter dari Mickey Mouse, Minnie Mouse, Donald Duck, Daisy Duck, Goofy, dan Pluto. Selain karakter individu, ada juga beberapa kaus dengan desain yang menampilkan seluruh karakter.

Disney menghitung waktu peluncuran kaus retro baru bertepatan dengan peringan 50 tahun Hari Bumi pada April 2020 lalu atau sebelum penutupan taman Disney karena pandemi virus corona.

Penulis: Mega Anisa

Top