Waspadai Demam Berdarah! Kenali Gejala dan Pencegahannya

Reading time: 2 menit
Ilustrasi nyamuk penyebab demam berdarah. Foto: Freepik
Ilustrasi nyamuk penyebab demam berdarah. Foto: Freepik

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia kembali meningkat. Sobat Greeners penting untuk mengetahui gejala atau ciri-ciri dari DBD serta cara pencegahannya supaya bisa terhindar dari penyakit ini.

Halodoc melansir bahwa demam berdarah terjadi karena virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk itu umumnya hidup pada daerah yang panas dan lembap.

Kementerian Kesehatan mencatat  per 1 Maret 2024 terdapat hampir 16.000 kasus DBD di 213 kabupaten atau kota di Indonesia dengan 124 kematian. Kasus DBD terbanyak tercatat terjadi di Tangerang, Bandung Barat, Kota Kendari, Subang, dan Lebak. Keadaan ini diperkirakan terus berlanjut sampai April seiring dengan musim hujan setelah El nino.

BACA JUGA: Hati-hati Terlalu Sering Rebahan, Kenali 4 Efek Sampingnya

Oleh karena itu, masalah kesehatan ini perlu Sobat Greeners waspadai sebab bisa menyebabkan penurunan tekanan darah hingga kematian. Yuk, kenali gejala dan pencegahan demam berdarah di bawah ini!

Gejala dan Ciri-ciri DBD

Secara umum, virus dengue yang menyebabkan demam berdarah menyebar melalui nyamuk yang berkembang biak pada lingkungan yang memiliki banyak genangan air. Biasanya, gejala DBD muncul 4–7 hari setelah tergigit nyamuk Aedes aegypti. Setelah terinfeksi virus ini, ada beberapa gejala demam berdarah yang dapat muncul, di antaranya:

1. Demam tinggi 

Alodokter melansir bahwa gejala demam berdarah yang paling umum adalah demam tinggi, dengan suhu tubuh melebihi 40°C. Demam akan berlangsung 2-7 hari. Namun, pada hari ke-4 atau ke-5, demam biasanya mereda, namun suhu bisa kembali naik keesokan harinya.

Demam yang mereda bukan berarti tubuh sudah sembuh. Proses infeksi dalam tubuh justru masih terus berlanjut di masa ini dan biasanya terjadi secara naik turun. Demam akan turun sementara dan dapat kambuh kembali, bahkan bisa lebih parah. Hal inilah yang membuat DBD sulit untuk terdeteksi.

2. Sakit kepala 

Gejala kedua yang perlu diwaspadai adalah sakit kepala. Selain demam, demam berdarah dengue juga bisa menyebabkan sakit kepala, terutama di sekitar dahi. Kondisi ini juga bisa menyebabkan rasa sakit di belakang mata.

3. Mual dan muntah 

Mual dan muntah biasanya muncul pada hari ke 2 hingga ke 7 penderita demam berdarah. Hal ini mengurangi nafsu makan dan melemahkan tubuh karena kekurangan asupan makanan dan nutrisi.

Selain itu, gejala demam berdarah dengue juga dapat menimbulkan komplikasi serius seperti dengue shock syndrome. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa mengancam nyawa.

4. Nyeri pada otot

Penderita demam berdarah juga mengalami nyeri otot, tulang, dan sendi. Pada beberapa kasus, nyeri terkadang disertai gejala lain, seperti gemetar dan berkeringat.

5. Bintik-bintik merah pada kulit

Ruam mungkin muncul di sekitar wajah, leher, lengan, atau kaki 2-5 hari setelah timbulnya demam dan mulai hilang setelah 5 hari. Ruam ini muncul berupa bintik-bintik merah yang jaraknya berdekatan. Sehingga, kulit normal di sekitarnya tampak seperti bercak putih.

Pencegahan Gejala DBD

Pakar kesehatan merekomendasikan vaksin ini untuk masyarakat berusia 9-45 tahun, terutama yang tinggal di daerah tropis dan subtropis. Vaksin ini diberikan dalam tiga dosis selama 12 bulan.

Namun, World Health Organization (WHO) menyatakan vaksin bukanlah tindakan pencegahan yang efektif terhadap demam berdarah di wilayah tropis dan subtropis. Upaya pencegahan terbaik adalah dengan mengendalikan populasi nyamuk di sekitar lingkungan tempat tinggal. 

BACA JUGA: 4 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Kesehatan Tulang

Berikut pencegahan yang bisa kamu dan keluarga lakukan untuk mengendalikan populasi nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk.

  • Menyalakan obat nyamuk
  • Menggunakan pendingin ruangan
  • Mengenakan pakaian tertutup
  • Memusnahkan habitat nyamuk, terutama di genangan air

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top