Sistem Manajemen Limbah Organik Tanpa Bahan Kimia

Reading time: 2 menit
East Kolkata Wetlands
Sistem pengolahan limbah East Kolkata Wetlands di India. Foto: intelligentliving.co

East Kolkata Wetlands di India tidak bergantung pada apapun kecuali alam untuk memproses sekitar 750 liter air limbah yang berasal dari populasi setempat. Daerah Wetlands ini menjadi sangat penting karena menyangkut kehidupan jutaan orang.

Wetlands dulunya merupakan campuran rawa-rawa garam, dataran rendah, dan sungai-sungai berlumpur. Saat ini daerah tersebut menjadi ruang hijau yang berfungsi sebagai sistem pengelola limbah organik yang dapat berfungsi penuh. Namun, sangat disayangkan East Kolkata Wetlands bisa saja lenyap karena pembangungan kota dan real estate.

Melansir intelligentliving.co, ekosistem yang luar biasa ini dijaga kelestariannya oleh petani dan nelayan setempat. Warga miskin perkotaan secara berkelanjutan mengelola Wetlands dengan prinsip ekologis yang mendalam.

Baca juga: RiceHouse Ciptakan Bahan Bangunan dari Limbah Gabah

Berkat mereka, Wetlands membersihkan secara organik semua limbah kota dengan menggunakan sinar matahari, oksigen, dan mikroba. Proses ini disebut dengan bio-remediasi. Sistem pembuangan limbah organik ini membersihkan air limbah dalam waktu tiga minggu.

Proses ini bekerja dengan cara mengarahkan air limbah dari kota ke lubang-lubang kecil. Setiap lubang lalu dikendalikan oleh koperasi perikanan lokal yang memisahkan air tercemar padat ke permukaan yang lebih jernih. Air permukaan yang lebih jernih mengalir ke Wetlands, sementara air limbah terurai melalui proses organik.

East Kolkata Wetlands

Dhrubajyoti Ghosh, mantan insinyur sanitasi kota dan salah satu penjaga Wetlands. Foto: intelligentliving.co

Proses organik ini sebenarnya adalah beberapa proses ekologis yang melibatkan bakteri tanah, makro ganggang, dan bakteri tanaman. Tanaman mengonversi nitrat dan menyerap fosfat serta logam berat. Lalu, sedimen air limbah mengendap, karena air menjadi tidak terlalu keruh maka sinar matahari dapat mempercepat proses ini. Setelah diproses, dapat dijadikan makanan ikan dan pupuk yang dapat digunakan untuk memelihara ikan di kolam. Pupuk tersebut dikenal sebagai bheries dan digunakan untuk menanam tanaman di tepi Wetlands.

Subsidi ekologis inilah yang menjadikan Kolkata sebagai kota besar termurah di India. Wetlands menghasilkan 10.000 ton ikan setiap tahun dan menyediakan 40 hingga 50 persen sayuran hijau yang tersedia di pasar kota. Selain itu, pengelolaan limbah dan pelayanan pertanian bukan satu-satunya yang diinovasi East Kolkata Wetlands. Mereka juga bertindak sebagai pengendalian banjir yang menyerap air berlebih di kota terdekat.

Baca juga: Guilin, Karya Seni Lampu yang Mampu Bersihkan Udara

Dengan kata lain, Wetlands adalah sistem yang memperbaiki limbah organik gratis di Kolkata. Lokasi tersebut juga menjadi taman air yang subur dan tempat pertahanan banjir alami untuk kota berdataran rendah. Namun, dengan semua manfaat ini masih saja ada orang yang ingin menggunakan tanah ini untuk membangun real estate. Beberapa menentang pembangunannya dan terus berjuang untuk melindungi Wetlands.

Salah satu penjaga Wetlands adalah mantan insinyur sanitasi kota, Dhrubajyoti Ghosh. Setelah menyadari manfaat besar dari jasa lingkungan Wetlands puluhan tahun yang lalu, ia segera bekerja untuk melestarikan ekosistem tersebut. Dia berhasil menetapkan batas formal area dan berhasil melindunginya dari pengembangan real estate.

Ghosh mengungkapkan bahwa ia masih belajar mengenai ekosistem ini dan senang memberikan bantuan, sebab, ini adalah sistem terbaik yang dapat membantu jutaan orang.

Penulis: Mega Anisa

Top