Farmee: Dari A sampai Z tentang Berkebun Hidroponik

Reading time: 4 menit
farmee
Farmee.id: Dari A sampai Z tentang Berkebun Hidroponik. Foto: Farmee.

Di masa pandemi, sering kita mendengar berbagai usaha yang terpaksa gulung tikar karena segala keterbatasan di tengah krisis kesehatan publik ini. Namun, ada pula sebagian orang yang melihat kesempatan di tengah segala himpitan. Salah satunya adalah perusahaan rintisan Farmee yang memulai bisnis penyediaan alat berkebun hidroponik di tengah era pandemi.

Sejak adanya pandemi covid-19, muncul banyak tren kegiatan di rumah saja. Salah satunya adalah bercocok tanam. Selain untuk memenuhi waktu luang, ternyata kegiatan bercocok tanam dapat menjadi olahraga yang bermanfaat untuk tubuh kita.

Namun, banyak orang yang ingin mulai untuk berkebun tetapi tidak memiliki halaman. Inovasi Farmee datang menjawab kendala orang-orang yang ingin bercocok tanam dengan ruang seadanya.

Budidaya Hidroponik dengan Farmee

Farmee Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi instalasi dan konsultan budidaya pertanian secara hidroponik, serta pembuatan mini greenhouse skala perkarangan. Hidroponik sendiri adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah.

Pada awalnya, para pendiri Farmee memang memutuskan untuk memilih agribisnis sebagai fokus usaha mereka. Hanya saja, virus covid-19 bertamu ke Tanah Air di awal tahun 2020.

Mereka pun terpikir untuk mengajak masyarakat agar memiliki kegiatan berkebun yang bisa dilakukan di rumah saja. Salah satunya dengan menggunakan metode hidroponik

“Berangkat dari ide tersebut kami mendirikan Farmee dan mengembangkan usaha hidroponik agar siapa saja bisa memulai berkebun dengan mudah di rumah,” cakap Mirza Ardi Wibawa, selaku Product Research and Development Farmee.id, kepada Greeners, Kamis, (4/3/2021).

hidroponik farmee

Metode hidroponik adalah salah satu cara untuk berkebun di rumah. Foto: Farmee.

Keunggulan Hidroponik

Selain menjadi solusi untuk urban farming, hidroponik pun memiliki beberapa kelebihan dari metode tanam biasa yang menggunakan media tanah.

Misalnya, menggunakan air 90% lebih sedikit, tidak perlu pestisida atau insektisida, sehingga aman untuk lingkungan dan tubuh; tanamannya tumbuh relatif lebih cepat; serta dapat menanam 4x lebih banyak dalam area yang sama dibandingkan dengan pertanian konvensional.

Produk Farmee

Perlengkapan hidroponik yang Farmee tawarkan cukup beragam.

“Produk Farmee saat ini fokus pada beberapa model dan ukuran instalasi hidroponik, seperti model DFT (Deep Flow Technique), NFT (Nutrient Film Technique), Dutch Bucket System untuk tanaman buah, dan yang terbaru adalah Herbs Series,” kata Mirza.

Bimbing Konsumen Sampai Panen

Menurut Mirza, banyak pemula yang justru kebingungan karena melimpahnya informasi seputar hidroponik, sehingga ada anggapan bahwa metode hidroponik itu sulit.

Demi membantu konsumen sampai panen, Farmee juga mendampingi konsumennya terkait proses berkebun hidroponik.

“Kami tidak hanya menjual instalasi saja, namun juga memastikan agar segala informasi dan starter kit yang dibutuhkan untuk berkebun sudah termasuk produk penjualan kami,” tutur Mirza.

Dalam satu paket instalasi hidroponik Farmee, lanjutnya, sudah termasuk rangka instalasinya, pompa, nutrisi ab mix, rockwool (media tanam), netpot, TDS Meter (alat pengukur kepekatan nutrisi) serta benih sayurannya.

“Dengan paket lengkap seperti itu, kami menjual dengan harga yang terjangkau agar berkebun hidroponik kedepannya bisa lebih inklusif dan orang berani memulai,” jelasnya.

Dengan bercocok tanam hidroponik, konsumen juga tidak perlu khawatir akan pemenuhan nustrisi. Mereka bisa memetik langsung hasil kebun mereka dan mengonsumsinya ketika masih segar.

Dengan demikian, lanjut Mirza, pelanggan tak hanya dapat memetik manfaat membentuk daya tahan tubuh yang kuat; mereka juga tidak perlu khawatir akan dampak ketahanan pangan karena pandemi.

hidroponik farmee

Dalam satu paket instalasi hidroponik Farmee sudah termasuk rangka instalasinya, pompa, nutrisi ab mix, rockwool (media tanam), netpot, TDS Meter (alat pengukur kepekatan nutrisi) serta benih sayuran. Foto: Farmee.

Dukung Tujuan Perkembangan Berkelanjutan

Dengan mengangkat metode penanaman hidroponik, perusahaan ini pun ikut mendukung nilai-nilai SDGs (Sustainable Development Goals).

Mirza menjelaskan, Farmee melihat bagaimana defisit biocapacity dan ecological footprints di kota-kota besar di Indonesia juga bisa dimanfaatkan dengan kegiatan bertani atau berkebun.

“Sejalan dengan keunggulan hidroponik yang bisa panen lebih cepat di lahan sempit, harapannya bisa membawa dampak positif bagi pemanfaatan ruang hijau kota sekaligus meningkatkan perekonomian pegiatnya,” tambahnya.

hidroponik farmee

Dengan mengangkat metode penanaman hidroponik, perusahaan ini pun ikut mendukung nilai-nilai SDGs (Sustainable Development Goals). Foto: Farmee.

Baca juga: Negara, Wabah, dan Krisis Pangan

Mengoptimalkan Media Sosial untuk Pengenalan Produk

Perusahaan ini juga memberikan banyak informasi terkait hidroponik lewat akun instagramnya. Mulai dari langkah-langkah menanam dengan metode hydroponik, media tanam, proses pertumbuhan tanaman, dan masih banyak lagi.

Kantor mereka terletak di Kramat Jati, Jakarta Timur. Lokasi ini strategis karena dekat dengan supplier dan pusat kota, sehingga proses distribusi sangat efisien. Mereka juga melayani pengiriman ke seluruh Indonesia.

“Sejak tahun 2020 kami memanfaatkan media sosial sebagai sarana pengenalan dan penjualan produk-produk Farmee. Saat ini, Farmee.id juga sudah bekerja sama dengan platform TaniHub untuk bisa menjangkau pasar yang lebih luas di Indonesia,” tutur Mirza.

Penulis: Agnes Marpaung.

Sumber:

Website Farmee

Instagram Farmee

Top