Di Belgia, sekelompok peneliti telah menciptakan alat yang mampu memurnikan air tercemar menggunakan sinar matahari, sambil memproduksi hidrogen yang bisa disimpan dan digunakan untuk sumber energi.
“Kami memadukan proses tersebut didalam satu alat,” ujar Sammy Verbruggen, profesor bioscience engineering dari University of Antwerp, seperti dilansir LiveScience. Verbruggen bersama rekan peneliti lainnya telah menguji coba berbagai macam cara untuk mengombinasikan energi cahaya dengan nanomaterial untuk memurnikan air. Di University of Leuven. Tim kedua bekerja menciptakan fuel cell dengan membran yang mampu memproduksi gas hidrogen menggunakan air.
Kedua tim tersebut lalu menggunakan keahlian mereka untuk menciptakan alat baru ini. Menurut Verbruggen, alat ini akan fokus untuk menghisap udara kotor yang disebabkan volatile organic compound (VOC) – pencemaran udara yang disebabkan bahan kimia adhesif, karpet, mesin fotokopi, dan sebagainya. Dalam jumlah tertentu, VOC dapat menyebabkan pusing, iritasi mata, dan asma.
Purwarupa alat ini berbentuk kubus dengan ukuran 1x1m. Dari satu sisi alat tersebut, satu saluran menghisap udara tercemar kedalam panel. Cahaya lalu masuk melalui jendela transparan yang menutupi membran dengan light-activated catalyst. Katalis tersebut akan memecah polusi udara tersebut kedalam molekul-molekul organis.
Dari proses tersebut, proton akan meresap melalui membran, dikumpulkan di sisi yang lain. Lalu katalis platinum mengubah proton tersebut menjadi hidrogen, sedangkan udara yang sudah bersih akan kembali keluar melalui saluran kedua.
“Memperbaiki lingkungan adalah dorongan bagi kami. Ketika kami bisa menangkap satu lalat bersamaan – membersihkan lingkungan juga memberikan sumber energi yang bersih – merupakan sebuah keuntungan bagi kami,” tutup Verbruggen.
Penulis: MFA/G41