FTUI Rancang Alat Sortir Telur Otomatis, 6.000 Butir Per Jam

Reading time: 2 menit
Alat sortir otomatis ini mampu sortir 6.000 butir telur per jam. Foto: FTUI

Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTMM FTUI) merancang alat sortir telur otomatis yang dapat memproses 6.000 telur per jam. Alat ini mampu menyortir dua kali lipat lebih banyak daripada cara konvensional.

Dalam cara konvensional, para pekerja rata-rata memerlukan waktu 2–3 jam per hari untuk memanen telur, menghitung jumlahnya, dan menimbang total berat telur. Akibatnya, produktivitas peternak berkurang.

Setiap orang hanya mampu menangani populasi 3.000–4.000 ekor. Angka ini jauh di bawah rata-rata produktivitas peternak ayam petelur di negara pesaing, seperti Tiongkok, Amerika, dan India.

Alat berukuran lebih kecil ini sangat terjangkau yaitu sekitar Rp 30 juta. Selanjutnya, pembuatan alat ini terwujud berkat pengabdian kepada masyarakat (pengmas) berkat dana Program Matching Fund Batch 3 Kedaireka Tahun 2022.

Tingkatkan Produktivitas

Ketua Tim Pengmas DTMM FTUI Jaka Fajar Fatriansyah mengatakan, kondisi UMKM peternak telur di lapangan masih bersifat labor-intensive.

“Bersama Yayasan Edu Farmers International, kami merancang alat ini untuk meningkatkan produktivitas UMKM peternak telur ayam dan meningkatkan value telur ayam,” kata Jaka lewat keterangan FTUI.

Alat pencacah telur otomatis ini bekerja dengan cara menyortir telur berdasarkan beratnya menggunakan prinsip magnet. Selain itu, dapat menyortir telur dengan tiga grade yang berbeda.

Harapannya, penyortiran telur otomatis  dapat membantu UMKM Peternak Telur di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dan menaikkan nilai jual telur berdasarkan grade telur yang peternak sortir.

Dekan FTUI Prof Heri Hermansyah berharap, semoga hasil inovasi Tim Pengmas DTMM FTUI dapat menumbuhkan kesejahteraan peternak melalui keterampilan, inovasi teknologi, dan pemberdayaan.

“Industri peternakan Indonesia sudah saatnya mengadopsi teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Harapannya, inovasi ini dapat membangun semangat generasi muda terhadap dunia agrikultur Indonesia,” ungkapnya.

Inovasi FTUI ini mendorong produktivitas UMKM. Foto: FTUI

Uji Coba Pencacah Telur Otomatis

Alat pencacah telur otomatis ini diujicobakan di Peternakan Agrova Farm, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Desember 2022. Tujuannya, yaitu untuk melihat kondisi alat di lapangan dan untuk mendapat masukan dari calon user/costumer, yaitu Agrova Farm.

Perwakilan dari Yayasan Edu Farmers International, Ignatius Egan menyatakan, produk lokal ini belum banyak tersedia di pasar.

“Sebelumnya, apabila peternak menginginkan alat pencacah telur, rata-rata mereka harus impor dan itu mahal, sulit terjangkau bagi peternak UMKM. Hasil inovasi FTUI ini kami rasa bisa memenuhi gap yang ada di pasar,” imbuhnya.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top