Menyelamatkan Laut dari Sampah Plastik

Reading time: 2 menit
Ilustrasi: Ist.

Sudah saatnya perusahaan-perusahaan besar di dunia bekerja sama dan berkomitmen lebih terhadap lingkungan. Adidas misalnya. Selama 15 tahun ini mereka konsisten mengeluarkan laporan berkelanjutan (sustainability report) untuk publik yang menunjukkan perkembangan positif perusahaan terhadap lingkungan setiap tahunnya.

Bekerja sama dengan organisasi lingkungan yang fokus pada limbah di lautan, Parley for the Oceans, Adidas berencana untuk menggunakan sampah plastik sebagai material sepatunya. Produk sepatu tersebut akan diluncurkan di tahun 2016. Tidak itu saja, Adidas juga berjanji akan mengurangi pemakaian tas plastik di 2.900 tokonya yang tersebar di seluruh dunia.

Setiap tahun ada delapan juta ton sampah plastik yang dibuang ke laut. Sementara itu kerugian yang harus ditanggung akibat limbah plastik di lautan ini sebesar USD 13 milyar. Kerusakan terbesar akibat sampah plastik dirasakan oleh ekosistem lautan. Ikan, terumbu karang, dan mahkluk hidup lainnya terancam mati dan punah.

“Menyelamatkan kondisi laut dari limbah plastik tidak dapat dilakukan sendirian. Setiap orang dan semua orang harus bekerja sama dan menjadi bagian dari solusi. Kolaborasi adalah jawaban dari solusi yang kita alami sekarang ini,” ungkap Cyrill Gutsch, pendiri Parley for the Oceans. “Kami akan mengajak serta para konsumen, para atlet, desainer, musisi, ilmuwan, artis, dan aktivis lingkungan untuk ikut mendukung dan menyebarkan pesan untuk menyelamatkan laut dari sampah plastik,” tambahnya lagi.

Foto: Parley for the Oceans/ecowatch.com

Foto: Parley for the Oceans/ecowatch.com

Adidas bukanlah satu-satunya perusahaan yang sudah menunjukkan aksi kepeduliannya pada lingkungan. Patagonia (perusahaan pakaian outdoor) dan H&M (perusahaan pakaian retail) juga bergerak ke arah yang sama dengan yang sudah Adidas lakukan. Patagonia melakukan praktek kerja yang secara khusus dilakukan untuk mengurangi jumlah bahan kimia dalam materialnya. Sementara H&M mendirikan toko dengan program daur ulang dan telah mendapatkan 13.000 ton pakaian bekas.

Meski begitu, organisasi Greenpeace pernah menyatakan bahwa Adidas, Nike, dan Puma lalai memenuhi janjinya untuk mengurangi bahan kimia dalam pembuatan produknya. Namun kini, Greenpeace memuji langkah yang diambil perusahaan tersebut atas inisiatifnya mengurangi racun yang ada dalam bahan materialnya.

Penulis: NW/G15
Sumber: ecowatch.com

Top