Tahun 2023, Jepang Siap Luncurkan Satelit Berbahan Kayu

Reading time: 2 menit
satelit berbahan kayu
Foto : dezeen.com

Perusahaan Jepang Sumitomo Forestry kini tengah bekerja sama dengan Universitas Kyoto untuk mengembangkan penciptaan satelit berbahan kayu pertama di dunia. Sumitomo Forestry dan Universitas Kyoto terus melakukan berbagai penelitian untuk menguji kemungkinan penggunaan kayu di luar angkasa.

Saat ini, para peneliti sedang mempelajari cara-cara untuk mengolah kayu menjadi material yang tahan akan perubahan suhu dan tahan akan radiasi dari sinar matahari. Jika penelitian tersebut menunjukkan hasil yang menjanjikan, satelit berbahan kayu kemungkinan akan diluncurkan pada tahun 2023.

Menurut Sumitomo Forestry, satelit kayu memberikan solusi ideal untuk mengurangi sampah antariksa. Ya, saat ini volume sampah di luar angkasa terus mengalami peningkatan. Forum Ekonomi Dunia memperkirakan bahwa dari sekitar 6.000 satelit yang ada di luar angkasa, 60% di antaranya sudah mati. Satelit yang sudah mati nantinya akan hancur secara perlahan, lalu meninggalkan partikel alumina dan logam lainnya di lapisan atmosfer.

Partikel alumina dan logam lainnya dapat bertahan selama berabad-abad di atmosfer dan berisiko untuk jatuh ke Bumi. Para peneliti juga percaya bahwa tumpukan partikel-partikel tersebut dapat menghabiskan lapisan ozon yang mengelilingi planet kita.

“Kami sangat khawatir dengan fakta bahwa bangkai satelit akan meninggalkan partikel alumina kecil yang akan mengapung di atmosfer selama bertahun-tahun. Jika sampah antariksa dibiarkan terus menerus tanpa ada tindakan, tentu saja kondisi lingkungan Bumi bisa terpengaruh,” ujar Takao Doi, seorang profesor dari Universitas Kyoto, kepada Inhabitat.

Satelit Kayu Tidak Meninggalkan Jejak Sampah

Guna menghindari lonjakan volume sampah antariksa di masa depan, Sumitomo Forestry dan Universitas Kyoto sengaja memilih kayu sebagai bahan utama dari satelit yang akan mereka rancang. Berbeda dengan satelit pada umumnya, satelit kayu dapat hancur dengan sendirinya tanpa menghasilkan sampah yang dapat mengancam keselamatan lingkungan Bumi. Satelit tersebut akan hancur terbakar jika telah selesai melakukan misinya. Selain itu, satelit kayu juga tidak akan menghalangi gelombang elektronik atau medan magnet Bumi.

Selain tidak meninggalkan jejak sampah dan tidak mengganggu medan magnet Bumi, Sumitomo Forestry juga mengatakan bahwa satelit kayu tidak akan melepaskan zat berbahaya saat terbakar nanti. Satelit kayu juga Mereka menilai bahwa satelit kayu ciptaan mereka merupakan satelit yang lebih bersih dan lebih ramah lingkungan.

Penulis: Anggi R. Firdhani

Sumber:

Inhabitat

Dezeen

 

Top