Abetnego Tarigan, Penyendiri yang Berjuang untuk Lingkungan

Reading time: 3 menit
Abetnego Tarigan. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Abetnego Tarigan. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Anak bungsu dari sembilan bersaudara ini pun mengakui, walau Sang Ibu memiliki sifat yang keras, namun ada dialog yang terjadi di dalam keluarga. Ada suasana demokrasi yang diciptakan Sang Ibu yang akhirnya mempengaruhi dirinya juga dalam memimpin sebuah organisasi.

“Saya suka berpikir secara solusi dan saya suka berdiskusi. Karena seringkali banyak orang hanya bisa membongkar dan menjabarkan masalah, namun hanya sedikit yang bisa menemukan solusinya,” tambah Abet.

Lebih jauh, ternyata pria berpostur tegap ini menyukai kesendirian dalam mengisi hari-hari kosongnya. Seperti mendengarkan musik sendirian maupun jalan-jalan ke tempat-tempat yang belum pernah ia datangi. Sementara di lingkungan kerja, ia mengaku sangat berhati-hati memasuki ruang-ruang pribadi.

Sedangkan untuk hobi, Abet sangat suka melakukan traveling, berdiskusi dengan “nongkrong” di warung kopi dan berbincang dengan warga di daerah tersebut. Selain itu, ia juga suka mempelajari berbagai pengetahuan baru yang justru di luar bidangnya, termasuk berdiskusi dengan orang-orang pintar dalam menambah wawasannya.

Namun, ada yang unik dari salah satu hobi pria yang sudah enam tahun menikah dengan wanita berkebangsaan Filipina bernama Maria Kristina ini. Ia mengaku sangat suka dengan suasana yang rapih, terlebih saat melakukan “pindahan”, karena saat itulah ia bisa “mengurusi” rumah tinggalnya.

“Makanya saat saya jadi Direktur Walhi, saya ubah semuanya ya. Saya buat galeri, saya bersihkan semuanya dengan kebutuhan dan kemampuan yang ada,” tuturnya lagi.

Top