Chanee Kalaweit Dedikasikan Hidup untuk Kelestarian Owa

Reading time: 5 menit
Chanee Kalaweit

Foto: Instagram Chanee Kalaweit

Deforestasi  

Setelah membangun sebuah pusat konservasi, tentu mempertahankan kelestarian bukan sesuatu yang mudah. Chanee menceritakan, di tahun 1998, saat pemerintahan Presiden Soeharto, 90 persen lahan di Kalimantan diserahkan ke perusahaan kayu. Akibatnya, hutan primer di dataran Kalimantan musnah. Hutan primer dikenal sebagai hutan yang sama sekali belum disentuh oleh manusia.

“Dahulu sudah tidak ada hutan primer, hanya tersisa 10 persen saja dan sulit dijangkau, tetapi bukan berarti 90 persen seluruh hutan di Kalimantan hilang. Hanya hutan primer. Itu sangat penting dibedakan,” kata dia.

Ia menambahkan, mayoritas penyebab kerusakan hutan ialah industri kelapa sawit. Industri kayu dan sawit, kata Chanee, memiliki peran yang berbeda, tetapi sama-sama merusak hutan. Menurutnya, industri mengambil kayu yang memiliki nilai dan meninggalkan kerusakan hutan, tetapi tidak semua dihancurkan. Berbeda dengan industri kelapa sawit yang tidak menyisakan apa pun.

Dengan deforestasi yang begitu dahsyat, ia menilai banyak satwa ditangkap. Menurutnya 20 tahun lalu, masyarakat menangkap satwa dengan membunuh induk dan menjual bayinya. Kini, oknum tersebut merupakan pemburu sekaligus pekerja perkebunan.

“Jadi, dahulu satwa liar dicuri dari habitatnya. Hari ini satwanya ditangkap pada saat habitatnya dimusnahkan. Kita mau kembalikan ke habitatnya tidak bisa, itu menjadi persoalan yang sangat besar,” ujarnya.

Top