Kemenkes Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan

Reading time: 2 menit
Kemenkes meluncurkan Green Climate Fund untuk membangun sistem kesehatan. Foto: Kemenkes
Kemenkes meluncurkan Green Climate Fund untuk membangun sistem kesehatan. Foto: Kemenkes

Jakarta (Greeners) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan pendanaan Green Climate Fund (GCF). Pendanaan tersebut merupakan hasil kerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan World Health Organization (WHO). Dari dana tersebut, ketiganya menyepakati kerja sama untuk membangun sistem kesehatan dalam menghadapi perubahan iklim.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dampak perubahan iklim sangat berpengaruh pada kesehatan manusia, khususnya berkaitan dengan penyakit menular dan penyakit tidak menular.

“Itu sebabnya kami di kesehatan harus siap. Seharusnya, semua hewan yang kemungkinan besar berinteraksi lebih sering dengan manusia harus melalui skrining terlebih dahulu untuk patogen, virus, dan bakterinya. Bahkan, kalau bisa ada penelitian di level hewan. Sebab, jika menunggu terjadi ke manusia sudah telat dan lebih mahal untuk mengatasinya,” ujar Menkes Budi di Jakarta, Senin (29/4).

BACA JUGA: Meteorolog Cilik Siarkan Dampak Perubahan Iklim di Weather Kids

Upaya merealisasikan hal tersebut membutuhkan anggaran besar. Oleh sebab itu, Kemenkes menggandeng institusi global seperti UNDP dan WHO dalam melaksanakan proyek ini.

Sebagai bagian dari proyek global GCF yang mencakup 17 negara, pemerintah akan merancang sistem ketahanan iklim layanan kesehatan melalui solusi adaptasi dan mitigasi iklim. Komponen adaptasi melibatkan penguatan dan integrasi sistem peringatan dini untuk penyakit terkait iklim.

Dalam upaya mitigasi, inisiatif ini bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca dari fasilitas kesehatan. Setiap negara akan melaksanakan proyek sesuai dengan keadaan uniknya. Hal itu untuk memastikan pendekatan yang disesuaikan dengan konteks.

Di Indonesia, proyek ini juga akan membentuk sistem kesehatan nasional yang tahan terhadap perubahan iklim dan berkelanjutan. Kemudian, dapat meningkatkan pendanaan sebagai tindakan transformatif, terutama terhadap risiko kesehatan terkait iklim.

UNDP dan WHO Berperan Penting

Menkes Budi menjelaskan, kedua institusi global itu (UNDP dan WHO) berperan sebagai katalisator untuk menarik keterlibatan organisasi global lainnya.

Officer in Charge of UNDP Indonesia, Sujala Pant mengatakan UNDP percaya bahwa perubahan iklim merupakan isu yang saling terkait. Dengan demikian, UNDP terus mengintegrasikannya di hampir semua bidang kerja mereka. Selain itu, mereka juga terus mencari cara untuk mengembangkan dan menemukan solusi yang dapat memberikan respons yang lebih baik terhadap dampak perubahan iklim di masa depan.

“Oleh karena itu, kolaborasi ini sangat penting bagi kami,” ucapnya.

BACA JUGA: 2023 Tahun Terpanas, Ancaman Perubahan Iklim Kian Mengkhawatirkan

Perwakilan WHO untuk Indonesia, N. Paranietharan mengungkapkan, ancaman kesehatan terbesar yang umat manusia hadapi adalah perubahan iklim. Dalam hal ini WHO memiliki komitmen untuk meresponnya.

“Peluncuran inisiatif ini menandai langkah maju yang berani bagi Indonesia, yang sangat rentan terhadap dampak kesehatan perubahan iklim. Ini akan mempercepat kemajuan menuju masa depan yang lebih sehat, lebih hijau, lebih tangguh, dan lebih berkelanjutan bagi semua orang,” ungkap Paranietharan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top