Kisah Pemuda Sumba Ahli Panel Surya Diangkat di Serial Tomorrow Rising

Reading time: 2 menit
Serial Tomorrow Rising angkat kisah Roswita, pemuda Sumba ahli panel surya. Foto: Schneider Electric Foundation
Serial Tomorrow Rising angkat kisah Roswita, pemuda Sumba ahli panel surya. Foto: Schneider Electric Foundation

Jakarta (Greeners) – Schneider Electric Foundation meluncurkan Tomorrow Rising musim kedua, sebuah serial web yang mengangkat kisah inspiratif anak muda yang mengubah kehidupan mereka. Salah satu cerita dalam serial ini menampilkan Roswita, seorang pemuda dari Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berjuang untuk menciptakan dampak berkelanjutan melalui keahliannya dalam mengoperasikan panel surya.

Enam tahun setelah musim pertamanya, Tomorrow Rising kembali dengan kisah lima anak muda pembawa perubahan dari seluruh dunia. Roswita juga telah bergabung dengan para pembawa perubahan muda inspiratif lainnya yang tampil dalam Tomorrow Rising musim kedua. Mereka termasuk Azael (17) dari Meksiko, Christine (19) dari Mesir, Farha (20) dari Prancis, dan Shirley (17) dari Peru. Masing-masing membawa kisah unik tentang ketekunan dan dampak sosial di komunitas mereka.

Film ini menceritakan kisah Roswita, seorang pelatih instalasi tenaga surya asal Tambolaka, Pulau Sumba, NTT. Dikenal berkat keahliannya, Roswita telah menempuh pendidikan kejuruan di bidang kelistrikan dengan dukungan penuh dari keluarganya. Ia berkomitmen untuk membagikan ilmunya, menginspirasi, dan memberdayakan masyarakat di sekitarnya.

BACA JUGA: BBKSDA Jatim dan SINTAS Telusuri Jejak Macan Tutul di Raung Ijen

Namun, Roswita dihadapkan pada keputusan besar yang akan mengubah hidupnya, yakni sebuah tawaran pekerjaan di Jakarta yang menjanjikan pertumbuhan karier dan stabilitas finansial. Dengan menerima tawaran ini, artinya ia harus meninggalkan daerah asalnya dan komunitas yang telah ia bangun dengan penuh dedikasi.

Kisah Roswita tidak hanya menggambarkan perjuangannya dalam menghadapi pilihan hidup yang sulit, tetapi juga mencerminkan pencapaian seorang perempuan muda di industri kelistrikan yang secara tradisional didominasi oleh laki-laki. Selain itu, cerita ini juga menyoroti pentingnya pendidikan kejuruan dalam membentuk masa depan yang lebih cerah, baik untuk individu maupun masyarakat secara keseluruhan.

Dukung Perubahan

Presiden Direktur Indonesia & Timor Leste Schneider Electric, Martin Setiawan, mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar. Ia juga menyebut bahwa memberdayakan talenta muda seperti Roswita adalah kunci untuk membuka masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

“Melalui pendidikan kejuruan dan pengembangan keterampilan, kami dapat menjembatani kesenjangan dalam keahlian energi dan menciptakan peluang bagi generasi Indonesia. Terutama di daerah yang kurang terlayani,” ujar Martin dalam keterangan tertulisnya.

BACA JUGA: Warga Kampung Imsar Mengungkap Keresahan Lewat Lensa Fotografi

Ia juga menambahkan bahwa serial Tomorrow Rising mencerminkan komitmen Schneider Electric untuk mendukung para pembuat perubahan. Serial ini bertujuan untuk membantu mereka yang berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi komunitas mereka.

25 Tahun Memberikan Dampak

Tomorrow Rising musim kedua ini akan tersedia secara global di platform digital Schneider Electric. Melalui kisah Roswita, serial ini bertujuan untuk menginspirasi generasi muda Indonesia untuk menekuni pendidikan dan mengasah keterampilan penting. Selain itu, serial ini juga mendorong mereka untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat.

Berdiri pada tahun 1999 di bawah naungan Fondation de France, Schneider Electric Foundation berkomitmen untuk mendukung pelatihan profesional bagi generasi muda. Hal ini sebagai pendorong utama pembangunan sosial dan berkelanjutan.

Schneider Electric Foundation juga menempatkan pendidikan sebagai kebutuhan utama. Mereka membuka akses terhadap pekerjaan yang berkualitas serta membekali generasi muda dengan keterampilan masa depan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top