Pengguna Gojek Kini Sambil Jalan Bisa Tanam Pohon

Reading time: 2 menit
Pengguna transportasi online juga bisa ikut merawat bumi dengan menanam pohon. Foto: Shutterstock

Jakarta (Greeners)- Pengguna transportasi online Gojek kini bisa ikut berkontribusi merawat bumi. Sejumlah rupiah dari tarif yang pengguna keluarkan akan dialokasikan untuk menanam pohon.

Hal ini menjadi aksi nyata dalam penurunan nol emisi karbon pada tahun 2030 melalui pelibatan industri. Salah satunya yaitu melalui peluncuran fitur Pohon Kolektif untuk pengguna GoRide dan GoCar dalam penanaman pohon. Peluncuran fitur baru ini atas inisiasi Gojek dan GoTo Finansial.

Head of Sustainability GoTo Group Tanah Sullivan mengatakan, fitur Pohon Kolektif merupakan bagian dari program #GoGreener yang Gojek luncurkan pada tahun 2019. “Fitur yang diluncurkan oleh Gojek dan GoTo Finansial ini bertujuan menghapus jejak karbon dari hasil pembakaran kendaraan roda dua GoRide atau roda empat GoCar,” katanya di Jakarta, baru-baru ini.

Langkah aksi Gojek ini sekaligus dalam menyambut Hari Bumi 22 April 2022. Melalui Pohon Kolektif #GoGreener, Gojek berkomitmen menambahkan jumlah pohon yang berhasil konsumen kumpulkan periode 22 April hingga 21 Mei 2022. Kini pelanggan sambil bepergian bisa sekaligus ikut menanam pohon dengan hanya berkontribusi Rp 1.000 saat naik GoRide dan Rp 2.000 saat naik GoCar.

Tak hanya itu, pelanggan juga dapat menghitung emisi karbon yang mereka hasilkan. Misalnya dalam hitungan hari, bulan bahkan tahun. Dengan ini, pelanggan juga mampu memperkirakan jumlah pohon yang harus mereka tanam untuk menyerap jejak karbon lewat kalkulator emisi.

1.000 Bibit Pohon Gojek Tanam untuk Konservasi Mangrove

Mengawali peluncuran fitur ini, Gojek telah menanam 1.000 bibit pohon di Konservasi Mangrove Pesisir Bedono, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Penanaman tersebut menambah 5.000 pohon yang sebelumnya telah mereka tanam dan adopsi bersama para konsumennya. Aksi penanaman ini terlaksana di 13 lokasi berbeda di wilayah Indonesia sepanjang periode tahun 2020 – 2021.

Tanah mengatakan, kurang dari sebulan sejak fitur itu mereka luncurkan, sudah ada lebih dari 100.000 konsumen yang mengaktifkan.

Dalam menjalankan fitur ini, Gojek berkolaborasi dengan startup lingkungan Jejak.in. Startup ini menyediakan solusi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk memantau serta mengelola pohon.

Butuh Dukungan Pentahelix untuk Rehabilitasi Mangrove

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi Nani Hendiarti menyatakan, saat ini pemerintah Indonesia menargetkan untuk merehabilitasi 600.000 hektare kawasan kritis mangrove di Indonesia.

Oleh karena itu, butuh dukungan pentahelix (multi-pihak) termasuk dari sektor swasta, seperti inisiatif Gojek ini.

Ia menegaskan, pentingnya aksi-aksi kecil dalam mitigasi yang serentak untuk melawan perubahan iklim. “Isu perubahan iklim harus disosialisasikan dengan cara yang mudah dipahami. Ajakan Gojek, ‘sambil jalan, bisa tanam pohon’ menggambarkan bahwa langkah ramah lingkungan dapat dijalankan bersamaan dengan kita menjalankan aktivitas sehari-hari,” papar Nani.

Selain itu, Nani juga menyorot terkait tingkat pengelolaan sampah Indonesia yang juga berkontribusi terhadap perubahan iklim. Ia menyebut, pengelolaan sampah Indonesia pada tahun 2021 sudah berhasil mengurangi kebocoran sampah dari darat ke laut sebesar 28,5 % hingga tahun 2021.

Capaian ini sangat menggembirakan karena sudah melebihi nilai 2,6 % dari target yang pemerintah tetapkan sebelumnya. “Kami berharap angka tersebut semakin baik dengan Gojek turut serta melakukan sosialisasi dan pendampingan ke ekosistemnya dalam mengelola sampah,” imbuhnya.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top