Sandiaga Uno Kenalkan Sedotan Ramah Lingkungan pada Dunia

Reading time: 2 menit
Menparekraf Sandiaga Uno menunjukkan sedotan ramah lingkungan dari purun di Sidang Umum PBB. Foto: Kemenparekraf

Jakarta (Greeners) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengenalkan sedotan ramah lingkungan. Sedotan tersebut berbahan rumput purun. Aksinya ini bentuk konkret memastikan pariwisata berkelanjutan khususnya di Indonesia.

Hal itu ia tunjukkan saat agenda Sidang Umum PBB bertema High-Level Thematic Debate on Tourism, New York, Amerika Serikat pada Rabu (4/5) waktu setempat. Sandiaga Uno memperkenalkan produk sedotan ramah lingkungan bernama @purun.Ecostraw dari pengrajin Bangka Belitung.

Sandiaga mengatakan, hal ini menjadi salah satu aksi konkret. Sebuah program yang mengubah sampah plastik menjadi solusi berbasis produk-produk alam atau nature based solution.

“Nah itu yang kita hadirkan. Kita langsung menunjukkan bahwa sedotan berbasis purun ini yang akan menjadi solusi kita untuk mengatasi isu-isu lingkungan hidup,” katanya seperti dikutip dari laman Kemenparekraf, baru-baru ini.

Indonesia Tuan Rumah Pariwisata Dunia saat G20

Sandiaga menyatakan, langkah tersebut harus segera terealisasi seiring dengan posisi Indonesia sebagai Presidensi G20. Itu artinya posisinya juga sebagai tuan rumah pariwisata dunia. Pihaknya akan terus mendorong kebangkitan ekonomi, terciptanya peluang usaha dan terbukanya lapangan kerja.

“Ini yang kita garis bawahi dan Indonesia mengambil posisi strategis. Posisi sebagai negara yang menjadi acuan dari seluruh wilayah di dunia dalam penanganannya pandemi Covid-19 dan kebangkitan pariwisata,” ungkapnya.

Ia menegaskan, sudah saatnya sektor pariwisata bangkit pasca pandemi Covid-19 khususnya untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Hal ini menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi Indonesia.

Dalam akun instagramnya @sandiuno, saat memperkenalkan produk Eco Straw ia menyebut bahwa ini adalah peluang pariwisata berkelanjutan bagi masyarakat.

“Kita perlu memastikan bahwa proporsi yang lebih besar dari program pariwisata berkelanjutan bermanfaat bagi masyarakat. Kemakmuran dan planet akan mengalir ke masyarakat lokal dan masyarakat adat,” kata dia.

Eco straw, sambung dia merupakan tindakan nyata mengganti sedotan dari bahan plastik dengan sedotan yang berbahan rumput.

Lebih jauh, Sandi Uno juga mengungkap bahwa produk lokal yang ia kenalkan di depan sidang umum PBB ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari para peserta sidang.

Selain bisa pengrajin jadikan sedotan ramah lingkungan rumput purun juga dapat diolah menjadi beragam kerajinan tangan. Mulai dari kerajinan tangan yang unik dan multiguna sehingga dapat membantu para pengrajin lokal dan UMKM menembus pasar global.

Sedotan Ramah Lingkungan Pengganti Sedotan Plastik

Sandiaga juga menyebut, Purun Eco Straw merupakan sedotan yang terbuat dari purun atau gulma yang dikeringkan. Purun merupakan sejenis rumput teki-tekian yang memiliki batang lurus, berongga dan tidak berdaun sehingga efektif untuk digunakan sebagai pengganti sedotan plastik.

“Purun Eco Straw hadir untuk memberikan solusi baik bagi alam. Sedotan ini akan sangat mudah hancur saat dibuang dan tidak akan tersangkut jika terbuang di laut,” imbuhnya.

Dia menegaskan, penggunaan produk ramah lingkungan adalah bagian dari langkah untuk menjaga alam dari kerusakan lingkungan. “Yang menariknya, produk UKM asal Belitung ini sudah diperkenalkan di markas PBB lho! Ini adalah salah satu upaya negeri untuk mengatasi isu-isu lingkungan hidup,” tandasnya.

Dia juga berharap, agar nantinya produk ramah lingkungan semakin meluas. “Wah, semoga penggunaan produk ramah lingkungan bisa semakin meluas dan bisa menjaga alam negeri kita dari kerusakan ya,” imbuhnya.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top