Bertambah 11 Spesies, Indonesia Kini Miliki 1.826 Spesies Burung

Reading time: 2 menit
Tim Burung Indonesia eksplorasi di alam mencermati spesies burung. Foto: Burung Indonesia

Jakarta (Greeners) – Jumlah spesies burung di Indonesia pada tahun 2023 bertambah sebanyak 11 spesies menjadi 1.826 spesies. Peningkatan ini juga berdampak pada jumlah jenis burung endemis menjadi 541 jenis.

Pada tahun 2022, jumlah burung di Indonesia sebanyak 1.818 spesies dan 534 spesies endemis. Namun sayangnya, tahun 2023, Indonesia kehilangan 3 spesies burung.

Conservation Partnership Adviser Burung Indonesia, Ria Saryanthi mengatakan, tujuh dari 11 spesies baru yang diperkenalkan tahun ini adalah spesies endemis Indonesia berdasarkan hasil pemecahan taksonomi.

“Revisi taksonomi burung masih menjadi faktor utama terjadinya penambahan spesies di Indonesia, diikuti dengan adanya deskripsi spesies baru,” kata Ria dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (12/6).

Tak hanya itu, hal ini sekaligus menambah pemahaman masyarakat tentang keanekaragaman spesies burung di Indonesia yang semakin membaik tiap tahunnya. Deskripsi spesies baru juga turut berkontribusi pada penambahan satu spesies burung, yaitu kacamata wangi-wangi (Zosterops paruhbesar).

Menurut para peneliti yang mendeskripsikan spesies tersebut, kacamata wangi-wangi secara morfologis dan genetik berbeda dari spesies burung berkacamata lainnya. Oleh karena itu, hal inilah yang menjadi dasar utama penetapan spesies burung kacamata di Pulau Wangi-wangi sebagai spesies burung baru.

Indonesia Miliki Burung Endemis Terbanyak

Dengan adanya penambahan jumlah spesies burung, memantapkan posisi Indonesia sebagai negara dengan jumlah spesies burung endemis terbanyak di dunia. Dari 11 spesies yang bertambah pada periode tahun ini, tujuh di antaranya memiliki persebaran yang terbatas di dalam wilayah Indonesia.

Ketujuh burung tersebut antara lain ceret buru (Locustella disturbans, endemis Pulau Buru), ceret seram (Locustella musculus, endemis Pulau Seram), dan cikrak sulawesi (Phylloscopus nesophilus, endemis Pulau Sulawesi).

Selain itu, terdiri juga spesies kacamata wangi-wangi (Zosterops paruhbesar, endemis Pulau Wangi-wangi), kacamata wakatobi (Zosterops flavissimus, endemis Kepulauan Wakatobi), burung-madu wakatobi (Cinnyris infrenatus, endemis Kepulauan Wakatobi), dan cabai flores (Dicaeum rhodopygiale, endemis Pulau Flores).

Berdasarkan data dari Burung Indonesia, jumlah spesies yang dilindungi saat ini sebanyak 558 spesies, 541 jumlah spesies endemis, dan jumlah spesies sebaran terbatas sebanyak 468 spesies. Kemudian burung yang mendekati terancam punah tercatat sebanyak 239 spesies.

Status Burung Indonesia. Foto: Burung Indonesia

Hasil Pemecahan Taksonomi

Setelah diteliti, sebanyak sembilan spesies burung yang bertambah merupakan hasil dari pemecahan taksonomi. Keseluruhan spesies tersebut terdapat di Wallacea dan dua di antaranya juga tersebar di wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra.

Wallacea merupakan kawasan biogeografis yang meliputi Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku. Selain ada penambahan spesies, tahun ini terdapat 10 spesies burung di Indonesia yang status keterancamannya belum dievaluasi.

Hal tersebut karena minimnya deskripsi dan informasi. Oleh karena itu, masih butuh lebih banyak penelitian, pemantauan, dan penelusuran untuk mengisi kesenjangan pengetahuan tersebut.

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor : Ari Rikin

Top