Earth Hour 2023, Aksi 1 Jam Penuh Arti untuk Selamatkan Bumi

Reading time: 2 menit
Earth hour salah satu aksi menyelamatkan bumi dalam 60 menit. Foto: Freepik

Jakarta (Greeners) – Aksi memadamkan lampu dan peralatan elektronik selama 60 menit atau Earth Hour kembali berlangsung pada, Sabtu (25/3) waktu setempat. Aksi ini harapannya mendorong masyarakat berpartisipasi menyelamatkan alam beserta isinya.

Earth Hour merupakan kegiatan global yang World Wide Fund for Nature (WWF) inisiasi sejak tahun 2007. Kepedulian aksi mematikan lampu dan perangkat elektronik selama 60 menit dari pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat.

CEO sekaligus Direktur Eksekutif WWF Aditya Bayunanda mengatakan, sejak pandemi Covid-19, antusiasme masyarakat yang terlibat aktif dalam aksi ini terus tinggi. Terlebih saat ini perayaan Earth Hour berlangsung secara tatap muka sehingga menjadi semangat tersendiri.

“Kita harus terus menerus mengigatkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya penyelamatan alam. Setiap manusia berkewajiban menjaganya,” katanya kepada Greeners, Sabtu (25/3).

Earth Hour 2023 Targetkan Perubahan Perilaku 

Pelaksanaan aksi Earth Hour tahun ini berlangsung di 20 kota atau daerah di Indonesia secara serentak. Seperti tahun sebelumnya, target aksi ini juga menyasar perubahan gaya hidup terlepas dari aksi yang hanya berlangsung satu jam ini.

Lelaki yang akrab disapa Dito ini juga menambahkan, pada acara Earth Hour tahun ini menggunakan logo EH dengan flip clock. Ini tak sekadar simbol, tapi memiliki arti tersendiri.

“Ini menandakan waktu yang hampir habis untuk menyelamatkan bumi. Dan kita mengingatkan seluruh umat manusia untuk segera bertindak menyelamatkan bumi,” ucapnya.

Di Jakarta, komunitas Earth Hour menggelar kegiatan yang berpusat di PIK dengan berbagai aksi dan inisiatif masing-masing secara mandiri.

Wakil Presiden urusan media WWF Chris Conner menyatakan, makna Earth Hour yang berlangsung selama 16 tahun dan melibatkan jutaan orang di seluruh dunia tak sekadar mematikan lampu mereka selama 60 menit.

“Namun, alam membutuhkan kita. Orang membutuhkan kita. Iklim membutuhkan kita. Earth Hour adalah kesempatan bagi kita semua untuk bersatu melindungi planet kita,” ungkapnya melansir WWF.

Earth Hour 2020

Earth Hour 2020. Foto: WWF Indonesia

Earth Hour Kurangi Konsumsi Listrik

Menurut data PLN tahun 2017 DKI Jakarta berhasil menekan konsumsi listrik hingga 157 megawatt dengan reduksi kadar karbon mencapai 112,69 ton saat Earth Hour 2017. Sementara pada tahun 2016 penghematannya yaitu 148 megawatt dengan reduksi karbon sebanyak 57,51 ton.

Manager Komunikasi PLN DKI Jakarta Pandu Prastyani mendorong aksi Earth Hour, namun PLN  memastikan tak memadamkan listrik. “PLN tidak memadamkan listrik, tapi lebih ke kesadaran masyarakat,” imbuhnya.

Earth Hour 2023 juga berlangsung serentak pada 174 negara di dunia. Melansir Science Direct, Earth Hour berlangsung di 10 negara mampu mengurangi konsumsi listrik dengan rata-rata 4 %.

Kepala Pusat Kebijakan Keenergian Institut Teknologi Bandung Retno Gumilang Dewi berharap, agar aksi mitigasi ini tak sekadar aksi sesaat.

Tapi bisa kita implementasikan dalam perubahan perilaku secara berkelanjutan. “Ini menjadi tantangan kita agar aksi ini tak hanya sesaat,” tandasnya.

Penulis: Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top