Gerakan Guna Ulang Bakal Hasilkan Nol Sampah ke TPA

Reading time: 2 menit
Guna ulang bisa meminimalisir sampah yang masuk ke TPA. Foto: Freepik

Jakarta (Greeners) – Gerakan guna ulang yang diinisiasi di Jakarta perkiraanya akan menghasilkan nol sampah yang masuk ke tempat penampungan akhir (TPA).

Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dan Enviu berkolaborasi menciptakan program Gerakan Guna Ulang Jakarta (GGUJ). Program ini bertujuan mengurangi sampah plastik sekali pakai sekaligus mendukung gaya hidup guna ulang di Jakarta.

Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) Tiza Mafira mengatakan, guna ulang dipilih sebagai solusi mengurangi sampah plastik karena berpotensi menghasilkan emisi karbon lebih rendah. Pengurangan emisinya bisa mencapai 50 %-80 % dibandingkan skenario daur ulang.

“Kenapa solusinya guna ulang karena guna ulang memiliki emisi lebih rendah. Karena guna ulang tak hanya mengurangi emisi tetapi juga mengurangi pengunaan plastik,” kata Tiza di Jakarta, baru-baru ini.

Kick off Gerakan Guna Ulang Jakarta. Foto : GGUJ

Startup Terlibat dalam GGUJ

Untuk menyukseskan gerakan ini, sejumlah startup berbasis teknologi binaan Enviu ikut berpartisipasi. Startup tersebut antara lain, Koinpack, Allas dan QYOS.

Koinpack berperan untuk mengoperasikan sistem pengemasan inovatif menggantikan sachet dan jenis kemasan sekali pakai lainnya.

Sementara Allas merupakan penyedia kemasan pengantaran makanan dan minuman guna ulang secara daring pertama di Jakarta. Sebanyak 2.700 lebih pesanan dengan kemasan yang dapat konsumen kembalikan (guna ulang). Tercatat sudah ada 16 merchants bergabung sebagai mitra Allas.

Kemudian untuk QYOS menyediakan mesin isi ulang otomatis untuk produk rumah tangga di toko-toko dekat kompleks perumahan.

Tiza Mafira dari GGUJ (kiri), Fery Farhati (Istri Gubernur DKI Anies Baswedan) (tengah) dan Darina Maulana dari Enviu (kanan) di sela-sela program GGUJ di RPTRA Jakarta Selatan. Foto: GGUJ

Kurangi Sampah Plastik

Sebagai langkah awal, Gerakan Guna Ulang Jakarta sudah mengundang beberapa restoran dan kelompok masyarakat di Jakarta untuk terlibat dalam kegiatan ini. Harapannya pelaku usaha bisa mengadopsi model-model guna ulang dalam proses penjualan makanan dan minuman sehari-hari.

“Gerakan Guna Ulang Jakarta memberikan kemudahan untuk dapat berkolaborasi dengan lebih banyak pihak untuk mengadopsi gaya hidup guna ulang,” ungkap Indonesia Program Lead Zero Waste Living Lab by Enviu Darina Maulana.

Selain itu Gerakan Guna Ulang juga mengadakan capacity building di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Cilandak, Jakarta Selatan. Kegiatan ini telah menginspirasi 6 peluncuran RPTRA, 600 orang lebih partisipan dan 15 bank sampah yang siap menjalin kolaborasi.

Gerakan ini juga mendapat dukungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia mendukung gerakan pengurangan penggunaan plastik ini karena dapat memberikan banyak manfaat bagi lingkungan.

“Insya Allah kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan menyadarkan kita semua untuk mulai berubah dan mengurangi konsumsi plastik sekali pakai,” ucap Anies.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerbitkan peraturan pelarangan penggunaan kantong plastik sekali pakai pada tahun 2020. Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Gubernur No 142 Tahun 2019 Tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan.

Penulis : Fitri Annisa

Editor : Ari Rikin

Top