Guru Besar UI: Rempah Tidak Dapat Menangkal Virus Corona

Reading time: 2 menit
Kunyit
Kunyit. Foto: https://litbang.kemendagri.go.id/

Jakarta (Greeners) – Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tidak membenarkan bahwa mengonsumsi rempah seperti kunyit, jahe, dan temulawak dapat menangkal virus corona. Menurut Profesor Dr. dr Ari Fahrial, rempah hanya berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung antioksidan.

“Belum ada vaksin yang bisa menyembuhkan Covid-19 ini. Boleh saja mengonsumsi (rempah), tapi tidak berlebihan. Sesuai dengan kebutuhan sehari-hari seperti biasa. Jangan sampai menyebabkan panic buying,” ujar Ari di Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis, 5 Maret 2020.

Virus corona menyerang individu yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Ia mengatakan infeksi atau penularan virus dapat terjadi jika dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu daya tahan tubuh, jumlah bakteri atau virus yang terpapar, dan lingkungan.

Baca juga: Temulawak Rempah Berkhasiat Khas Indonesia

Untuk meningkatkan  daya tahan tubuh, rempah-rempah bukan hanya satu-satunya cara. Masih ada cara lain seperti tidur yang cukup, makan dengan teratur, tidak merokok, dan berolahraga.

Ari menuturkan bahwa perokok merupakan kelompok yang sangat rentan terpapar virus ini. Apalagi jika individu memiliki riwayat Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) atau penyakit peradangan paru yang berkembang dalam jangka waktu panjang. Sebab rokok menyerang paru-paru dan mengakibatkan penurunan kualitas paru.

“Dilihat kasus-kasus corona virus yang meninggal, (mereka) memiliki penyakit penyerta seperti PPOK, 90 persennya disebabkan oleh rokok,” ucapnya.

Guru Besar UI

(Kedua dari Kiri) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, dr. R. Fera Ibrahim, Dr. dr. Dewi Sumaryani Soemarko, dalam acara seminar Covid-19, di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, di Salemba Jakarta Pusat, Kamis, 5 Maret 2020. Foto: www.greeners.co/Dewi Purningsih

Faktor Lingkungan

Dokter Spesialis Okupasi Departemen Ilmu Kedokteran FKUI, Dr. dr. Dewi Sumaryani Soemarko, MS, SpOk, mengatakan virus, kuman, dan bakteri menyukai lingkungan dengan kualitas udara yang lembap. Virus juga semakin cepat menyebar jika berada di ruangan tertutup.

“Kalau udara kering seperti musim panas orang jarang sekali terkena batuk pilek, tapi kalau udara dingin dan lembap virus mudah menyebar. Termasuk kejadian Corona Virus terjadi di musim dingin (akhir tahun) dan mereka di satu lingkungan yang tertutup, makanya cepat sekali menyebar,” kata Dewi.

Baca juga: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan 5 Makanan Ini

Ia menuturkan untuk mengurangi penularan ini, bisa dilakukan dengan membuat ventilasi udara karena dapat meningkatkan kualitasnya. Dewi menyayangkan saat ini rumah atau gedung-gedung yang ada tidak memiliki cukup ventilasi.

Untuk mencegah risiko terjangkit Covid-19, disarankan untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, memasak daging dan telur dengan matang, menjaga jarak dengan orang yang menunjukkan gejala flu, serta menghindari kontak langsung tanpa Alat Pelindung Diri (APD) dengan hewan liar atau ternak.

Penulis: Dewi Purningsih

Editor: Devi Anggar Oktaviani

Top