Kebakaran Lahan, Operasi Gabungan Terus Padamkan Api

Reading time: 2 menit
Kebakaran lahan. Foto: greeners.co

Jakarta (Greeners) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa titik-titik panas (hotspot) baru di Sumatera Selatan kembali bermunculan. Tercatat ada 138 hotspot di Sumatera Selatan yang ditemukan pada hari Selasa (13/10) lusa kemarin.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kalau rawa gambut yang kering dan terlanjur terbakar sangat sulit untuk dipadamkan. Hal ini dikarenakan daerah yang terbakar bukan hanya di permukaan melainkan hingga kedalaman lima meter.

Kepala BNPB, Willem Rampangilei, kata Sutopo, masih terus memimpin komando penanganan bencana asap di Sumatera Selatan dan semua bantuan asing di bawah komando penuh Kepala BNPB. Setiap hari dilakukan briefing dan evaluasi dari aktivitas pemadaman api.

“Operasi gabungan dari Indonesia, Malaysia dan Singapora terus melakukan pemboman air dari udara di daerah Air Sugihan, Cengal dan Indralaya Kab. Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Sepuluh helikopter dan pesawat dikerahkan untuk melakukan water bombing di daerah tersebut,” katanya kepada Greeners, Jakarta, Rabu (14/10).

Selain itu, enam helikopter dan dua pesawat Air Tractor dari Indonesia pun telah melakukan water bombing sebanyak 149 kali di daerah Air Sugihan dan Pedamaran Timur. Sedangkan Helikopter Chinook Singapora melakukan water bombing enam kali di Pedamaran dan pesawat Bombardier Malaysia melakukan water bombing 13 kali di Cengal.

“Berdasarkan laporan, 85 persen kebakaran berhasil dipadamkan setelah dilakukan water bombing,” tambahnya.

Hujan buatan, lanjut Sutopo, juga terus dilakukan dengan menyemai awan-awan potensial. Namun keringnya cuaca menyebabkan awan yang terbentuk menjadi “mandul” dan terbatas jumlahnya.

Pada Senin (12/10) lalu, turun hujan di Air Sugihan pada pukul 14.00 WIB dan 20.00 WIB. Total 72,3 ton garam sudah ditaburkan di awan di daerah Sumsel sejak Agustus hingga sekarang. Operasi udara ini juga akan diperkuat dengan tambahan satu unit pesawat Hercules L382G bomber dari Australia yang mampu membawa air 15.000 liter.

“Selain operasi udara, pemadaman di darat dilakukan oleh tim gabungan sebanyak 3.694 personel dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan lainnya. Pembangunan sekat kanal di Air Sugihan sudah mencapai 3,84 km dan saat ini sedang dinormalisasi,” pungkasnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top