LIPI Bersiap Bangun Fasilitas Pembibitan Modern

Reading time: < 1 menit
pembibitan modern
Ilustrasi. Foto: pixabay.com

Jakarta (Greeners) – Setelah merayakan dua abad kelahirannya, Kebun Raya Bogor (KRB) mewacanakan pembangunan fasilitas pembibitan modern yang jika semua berjalan lancar, maka akan dimulai ada tahun 2018. Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Subiyanto mengatakan, pembibitan modern ini untuk menampung tanaman endemik dari seluruh Indonesia.

“Ini perlu didukung juga dengan infrastruktur modern di dalamnya,” terang Bambang, Jakarta, Selasa (23/05).

BACA JUGA: Varietas Baru, LIPI Dorong Peneliti Daftarkan Temuan ke PVT

Kehadiran pembibitan modern ini, terangnya, berfungsi sebagai tempat pembibitan flora-flora langka yang sulit ditemui dan terbatas habitatnya. Nantinya, di fasilitas inilah pembibitan dilakukan hingga bibit-bibit tersebut siap disebar ke kebun raya lainnya.

“Ini juga diharapkan dapat meningkatkan peran KRB dalam melakukan pendampingan kepada rintisan kebun raya di daerah karena akan ada juga pelatihan untuk sumber daya manusianya di fasilitas pembibitan modern ini,” tambahnya.

Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Enny Sudarmonowati mengungkapkan bahwa pembibitan modern ini memiliki rumah kaca yang bisa mengatur kelembaban, temperatur, sirkulasi udara dan lainnya. Hanya saja, di tengah keterbatasan anggaran yang LIPI miliki, LIPI terus berupaya untuk bermitra dengan berbagai elemen lain agar bisa melakukan ekspedisi atau eksplorasi yang bertujuan mengungkap keanekaragaman hayati yang belum pernah diketahui.

BACA JUGA: Dua Abad Kebun Raya Bogor, Ini Kontribusinya Bagi Lingkungan

Hasil ekspedisi dan eksplorasi inilah, katanya, yang akan diteliti dan dikembangkan dalam fasilitas pembibitan modern yang akan dibangun sebelum akhirnya flora endemik yang ditemukan di alam tersebut punah tanpa diketahui oleh publik.

Berdasarkan Konvensi Keanekaragaman Hayati (Convention on Biological Diversity/CBD) juga, para negara peserta konvensi berkewajiban mengonservasi keanekaragaman hayatinya yang berada di alam ke dalam fasilitas ex-situ sebanyak 75 persen.

“Sedangkan Indonesia saat ini saja dengan keanekaragaman hayati yang begitu besar baru mampu mengkonservasi 25 persen. Sedangkan fasilitas pembibitan modern ini pun salah satunya untuk mendukung target konservasi ex-situ tersebut,” katanya.

Penulis: Danny Kosasih

Top