Menteri Susi Ajak KKP Move On Demi Kesejahteraan Nelayan

Reading time: 2 menit
kesejahteraan nelayan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama seluruh jajaran Eselon I KKP menghadiri konferensi pers tentang Kinerja 2017 dan Rencana Kerja KKP 2018 yang digelar di Gedung Mina Bahari IV di Jakarta, Kamis (11/01). Foto: greeners.co/Dewi Purningsih

Jakarta (Greeners) – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak move on seluruh jajarannya di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dari masalah-masalah tahun lalu dan fokus untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan pada tahun 2018 ini.

“Kami akan overview kinerja KKP tahun 2017 dan hal-hal yang akan kami lakukan di tahun 2018. Kita move on dari persoalan-persoalan yang membebani dan hal-hal yang tidak perlu. Jadi sekarang fokusnya bagaimana cara meningkatkan stok ikan naik, hasil tangkapan naik, kesejahteraan nelayan meningkat, nilai kehidupan nelayan yang naik itu tetap bertahan dan lain sebagainya yang menuju kepada perbaikan,” kata Susi dihadapan seluruh jajaran Eselon I KKP dan wartawan dalam konferensi pers tentang Kinerja 2017 dan Rencana Kerja KKP 2018 yang digelar di Gedung Mina Bahari IV di Jakarta, Kamis (11/01).

BACA JUGA: Pengelolaan Kawasan Perlindungan Laut Perlu Pendekatan Sosial dan Sains

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Sjarief Widjaja pun menyatakan bahwa Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) KKP siap untuk mendukung kesejahteraan nelayan. Bentuk dukungan ini sendiri telah direalisasikan pada tahun sebelumnya berupa pembangunan kapal perikanan beragam ukuran, pemberian bantuan alat penangkapan ikan (API) ramah lingkungan, asuransi nelayan, dan penyediaan fasilitas Gerai Permodalan Nelayan (Gemonel) yang bekerjasama dengan pihak perbankan dan non perbankan.

“Dengan begitu diharapkan nelayan mampu untuk mendatangkan ikan dan (program bantuan ini) memberikan peluang yang semakin besar kepada nelayan lokal agar bisa melaut. Stok sumber daya ikan yang melimpah harus dimanfaatkan dengan optimal dan berkelanjutan,” ujar Sjarief.

BACA JUGA: Pengelolaan Ekosistem Laut Berkelanjutan, KKP-FAO Perkuat Kerjasama Regional

DJPT juga mendorong transportasi kapal angkut dari titik-titik sentral nelayan ke titik-titik sentral produsen dan pembeli akhir. Kapal angkut ini, terang Sjarief, akan diperkuat armadanya. Ia juga optimis bahwa dengan keyakinan adanya pembeli, adanya harga yang baik dan fasilitas yang disediakan akan membuat kondisi kesejahteraan nelayan juga membaik.

“Target kami 2018, stok ikan nasional 9,45 juta ton. Dengan begitu kami bisa meyakinkan bahwa konsumsi tingkat ikan nasional kita yang saat ini 43 kg per orang per tahun 2017 bisa meningkat 47 kg per orang per tahun 2018. Kalau konsumsi nasional sudah dipenuhi otomatis ekspor kita akan terdongkrak naik,” pungkas Sjarief.

Adapun program DJPT tahun 2018 ini yaitu pembangunan kapal perikanan sebanyak 522 unit, 1.702 paket API ramah lingkungan, mesin kapal perikanan sejumlah 500 unit, bengkel kapal perikanan di 1 lokasi, 4 lokasi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), 4 lokasi TPI perairan darat, 3 lokasi kedai nelayan, 10 lokasi kampung nelayan, 15 lokasi TPI higienis, dan 500.000 premi asuransi nelayan.

Penulis: Dewi Purningsih

Top