Jakarta (Greeners) – Jelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) kembali mengingatkan kepada seluruh panitia penyembelihan hewan kurban dan masyarakat pada umumnya untuk tidak menggunakan kantong kresek (plastik) hitam dalam membagikan daging kurban.
“Sebisa mungkin gunakan pembungkus dari bahan baku non plastik. Jangan sampai prosesi pembagian daging kurban justru berkontribusi terhadap maraknya penggunaan plastik. Dan jangan sekali-kali menggunakan tas kresek hitam untuk pembungkus daging kurban,” terang Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, Jakarta, Selasa (29/08).
Ia menjelaskan bahwa pastik kresek hitam dibuat dari bahan baku plastik yang sangat buruk, bersifat karsinogenik, sehingga jika terkontaminasi pada daging kurban akan berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh karenanya ia mengingatkan agar seluruh umat yang merayakan Hari Raya Kurban bisa mengantisipasi penggunaan kantong kresek hitam.
BACA JUGA: KLHK Dukung Pelarangan Penggunaan Kantong Plastik Kresek Hitam
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui surat peringatan publik mengenai kantong plastik ‘Kresek’ yang diterbitkan Badan Pengawasan Makanan dan Obat (BPOM) RI Nomor KH.00.02.1.55.2890 tanggal 14 Juli 2009 juga mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan kantong plastik kresek berwarna terutama hitam karena kebanyakan merupakan produk daur ulang.
Dalam surat peringatan tersebut disebutkan bahwa dalam proses daur ulang tersebut kebanyakan tidak diketahui riwayat penggunaan kantong plastik berwarna hitam sebelumnya, apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Warga Diimbau Tidak Menggunakan Kresek untuk Membungkus Daging Kurban
Dalam instruksinya, masyarakat diimbau untuk lebih cermat dalam memilih kemasan makanan karena aspek negatif plastik bisa berimigrasi ke dalam bahan makanan dari kemasan tersebut. Karena bersifat karsinogenik, makanan yang dikonsumsi tidak memenuhi kaidah keamanan pangan dari jenis plastik tertentu antar lain jenis PE, PP dan PVC yang tidak tahan panas. Dengan demikian berpotensi melepaskan migran berbahaya yang berasal dari sisa monomer polimer, sedangkan plastik merupakan bahan yang sulit terbiodegradasi sehingga dapat mencemari lingkungan.
“Kepada masyarakat penjual makanan diimbau agar tidak menggunakan kantong plastik kresek karena berasal dari bahan daur ulang membahayakan kesehatan, apalagi dibuat membungkus makanan yang panas,” tulis instruksi tersebut.
Waspadai penyakit hewan
Selain menghindari penggunaan kresek hitam, hal lain yang patut diwaspadai masyarakat adalah kesehatan hewan kurban. Dalam artikel Greeners.co sebelumnya, ada beberapa jenis penyakit yang harus diwaspadai pada hewan-hewan seperti sapi, kerbau, kambing dan domba. Penyakit tersebut tergolong penyakit zoonosa atau penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia.
Dalam artikel tersebut, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pascapanen Kementerian Pertanian, Akhmad Junaidi mengatakan bahwa antraks menjadi penyakit hewan yang paling berbahaya dan bisa menyebabkan kematian, baik pada hewan dan manusia.
Ia juga menyatakan bahwa ada juga jenis penyakit yang menyerang hewan kurban di penampungan hewan yang tidak terlalu berbahaya namun tetap tidak boleh dikonsumsi agar tidak berdampak pada manusia. Jenis penyakit hewan tersebut, antara lain sakit mata, pilek, diare, kembung, lemah berdiri, dan luka.
Saat mengonsumsi daging di Hari Raya Idul Adha, ada baiknya juga untuk menjaga kadar kolesterol dalam tubuh agar kesehatan tetap terjaga. Dalam artikel Greeners.co bertajuk “Delapan Penjaga Kadar Kolesterol Ketika Idul Adha” telah dibahas delapan makanan penjaga kolesterol yang dapat dengan mudah kita peroleh, diantaranya yaitu alpukat, bawang putih dan kacang panjang. Selain itu resep “Yogurt dan Strawberry Smoothie” juga dapat Anda coba untuk menjadi penawar dan teman sehat saat merayakan Idul Adha.
Penulis: Danny Kosasih, Renty Hutahaean