Semangat Tanpa Batas South to South Film Festival

Reading time: 2 menit

Jakarta (Greeners) – Pada Kamis 16 Februari kemarin di sebuah kedai makan di daerah Cikini Jakarta, panitia South to South Film Festival (StoS) mengadakan konfrensi pers terkait pelaksanaan StoS tahun 2012. South to South Festival (StoS) merupakan festival film lingkungan dua tahunan yang dilaksanakan oleh sebuah konsorsium sejak tahun 2006. Tema yang dipilih untuk StoS tahun 2012 ini adalah “Semangat Tanpa Batas”.

Festival film lingkungan yang memiliki visi awal menjadi gudang film lingkungan hidup di Indonesia ini mencoba menampilkan cerita keseharian tokoh-tokoh perubahan di masyarakat. Seperti perjuangan yang luar biasa sebuah kelompok masyarakat yang dikepung “keserakahan” atas nama pembangunan di beberapa wilayah negara “Selatan” oleh negara-negara “Utara”. Istilah Negara “Selatan” dan “Utara” sendiri digunakan untuk membedakan negara berkembang/miskin dan negara maju.

Permasalahan sosial, politik dan lingkungan di negeri ini sepertinya tiada akhir. Konflik agraria yang meminggirkan petani dan nelayan, pengrusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan pertambangan, perkebunan skala besar, reklamasi pantai, konversi hutan mangrove, dan pencemaran laut oleh perusahaan perikanan, menjadi pemandangan yang biasa, tanpa penindakan hukum yang tegas di negeri ini. Kini beban mereka bertambah dengan cuaca tak menentu akibat dampak perubahan iklim.

Indonesia yang dikenal sebagai negara maritim sekaligus negara agraris, justru mengimpor kebutuhan pangannya. Mulai dari garam, ikan, beras, hingga bawang merah.

Direktur festival film StoS Ferdinand Ismail menyampaikan kepada Greeners bahwa festival ini bukan sekedar mengadu skill teknis penggarapan sebuah film semata, tetapi lebih kepada bagaimana masyarakat bisa menangkap permasalahan yang dirasa perlu untuk disampaikan kepada publik dan menyampaikan permasalahan tersebut secara lebih kreatif.

“Tahun 2012 ini kita mempunyai beberapa kategori diantaranya dokumenter, fiksi dan non kompetisi. Total lebih dari 70 judul film yang telah masuk ke meja panitia dan akan diseleksi oleh tim yang terdiri dari perwakilan praktisi perfilman, LSM dan Media” jelas Ferdinand.

Festival Film StoS akan dilaksanakan pada tanggal 22 – 26 Februari 2012 bertempat di Goethe Institut, Kine Forum dan Institut Français d’Indonésie dan pada malam penutupan akan dipilih 5 pemenang utama dari 30 karya esai “Semangat Tanpa Batas” yang telah diseleksi tim juri.

Selama pelaksanan StoS juga akan digelar Pameran tentang Masyarakat Mollo yang berhasil memperjuangkan kearifan lokalnya dan memilih mempertahankan lingkungan, pangan lokal dan tenunnya, dari kegiatan yang merusak lingkungan. (G09)

Top