Andaliman, Si Pedas Khas Tanah Batak

Reading time: 2 menit
buah andaliman
Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC). Foto: wikimedia.org

Indonesia sejak dulu kala memiliki kekayaan akan beragam jenis rempah-rempah. Sudah sepatutnya sebagai generasi penerus bangsa untuk ikut serta menjaga dan mempertahankan warisan kuliner yang berasal dari negeri pertiwi ini, agar kelak tidak dirampas atau diakui oleh negara lain.

Selain cengkih, andaliman menjadi salah satu jejak sejarah perjalanan bumbu Indonesia dalam peta bumbu dunia. Andaliman, yang dalam bahasa Inggris populer disebut Sichuan Pepper, merupakan sejenis rempah-rempah khas Sumatera Utara yang sering digunakan sebagai bumbu pada makanan khas Batak.

Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) merupakan tumbuhan yang termasuk dalam famili Rutaceae. Secara geografis, persebaran andaliman banyak tumbuh di Cina dan Himalaya. Di Indonesia, tumbuhan ini banyak ditemukan tumbuh liar di beberapa daerah Sumatera Utara, pada ketinggian 1.200 – 1.400 mdpl.

buah andaliman

Buah andaliman yang masih muda. Foto: wikimedia.org

Bentuk andaliman ini kecil dan mirip dengan merica, tidak dipungkiri andaliman juga dijuluki sebagai merica batak. Andaliman merupakan tumbuhan semak, tegak, dengan tinggi mencapai 5 meter. Andaliman juga memiliki aroma yang unik seperti wangi buah lemon. Buah andaliman mengandung senyawa aromatik dengan rasa pedas dan getir yang khas, serta hangat. Mulai dari batang hingga daunnya ditumbuhi duri. Daunnya pun tersebar, bertangkai, majemuk menyirip beranak daun gasal. Daun tersebut juga mengandung kelenjar minyak.

Berdasarkan penelitian Benedicta Lamria Siregar (2012) pada majalah ilmiah ‘Media Unika’, mengemukakan bahwa biji andaliman sulit berkecambah. Petani biasanya tidak memperbanyak sendiri tanaman ini, namun menggunakan bibit liar. Petani percaya bahwa perkecembahan biji andaliman disebabkan oleh burung, bahkan bergantung pada burung.

Disamping berfungsi sebagai bumbu masakan tradisional, beberapa penelitian tentang andaliman membuktikan bahwa, buah pada andaliman memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba. Seperti dilansir pada laman perkebunan.litbang.pertanian.go.id, minyak atsiri dari buah andaliman terdiri dari beberapa senyawa terpen seperti geraniol, linalool, dan limonen, yang dilaporkan memiliki sifat antioksidan.

Selain itu, serbuk buah andaliman mampu menghambat pertumbuhan bakteri seperti Eschericia coli, Salmonella typhimurium, Bacillus cereus, Staphylococcus aureus dan Pseudomonas fluorescens.

Berdasarkan sifat antioksidan dan antimikrobanya menjadikan buah andaliman berpotensi sebagai bahan pengawet alami, menggantikan pengawet sintetik yang telah diketahui membahayakan bagi kesehatan manusia. Manfaat lain buah andaliman berdasarkan penelitian adalah sebagai insektisida untuk menghambat pertumbuhan serangga Sitophilus zeamais (hama bubuk jagung). Efeknya berupa daya tolak makan serangga atau mengurangi selera makan serangga.

buah andaliman

 

Penulis: Sarah R. Megumi

Top