Avicennia marina, Sumber Pangan dan Obat Masyarakat Pesisir

Reading time: 2 menit
Avicennia marina
Avicennia marina atau Pohon Api-api. Foto: shutterstock.com

Kata mangrove berasal dari perpaduan antara bahasa Portugis yaitu mangue dan bahasa Inggris yaitu grove (MACNAE, 1968). Dalam bahasa Portugis, kata mangrove digunakan untuk jenis tumbuhan. Sementara kata mangal dipakai untuk komunitas hutan yang terdiri atas jenis bakau. Dalam bahasa Inggris, kata mangrove, dipergunakan untuk komunitas pohon-pohonan atau rumput-rumputan yang tumbuh di kawasan pesisir maupun jenis tumbuhan lain yang tumbuh berasosiasi dengannya.

Peneliti Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pramudji dalam tulisan ilmiahnya di Jurnal Oseana (2001), menyebut kata mangrove berasal dari bahasa Melayu-kuno, yaitu mangi-mangi. Istilah tersebut digunakan untuk menerangkan marga Avicennia. Sampai saat ini istilah tersebut masih digunakan untuk kawasan Maluku. Adapun bermacam istilah yang digunakan untuk menyebut hutan bakau atau mangrove, antara lain adalah coastal woodland, mangal, dan tidalforest (MACNAE 1968; WALSH 1974).

Baca juga: Keben, Kerabat Mangrove dengan Buah Unik

Di antara berbagai jenis tumbuhan mangrove, Avicennia marina atau dalam penamaan lokal disebut sebagai pohon api-api merupakan jenis bakau sejati dan perintis. Spesies ini banyak ditemukan di ekosistem mangrove paling luar atau dekat dengan lautan. Tanaman ini hidup di tanah berlumpur agak lunak atau dangkal. Dasarnya berpasir dengan sedikit bahan organik dan kadar garam tinggi. Spesies ini ditemukan di daerah hilir hingga pertengahan perairan payau. Contohnya di semua kawasan pasang surut berlumpur hampir mendekati pantai (Bengen, 2000).

Jenis mangrove ini berperan penting dalam menghasilkan berbagai produk kayu dan hasil hutan non kayu. Avicennia marina juga menunjang ketahanan pangan dan obat-obat tradisional bagi masyarakat pesisir serta menjaga keutuhan ekosistem mangrove (Wibowo dkk., 2009).

Avicennia marina

Avicennia marina atau Pohon Api-api. Foto: shutterstock.com

Avicennia marina biasa berasosiasi dengan jenis mangrove Rhizophora sp. Tumbuhan ini mempunyai akar napas, tumbuh dengan tegak, serta memiliki banyak cabang. Buahnya berbentuk seperti mangga, dengan ujung buah tumpul dan panjang satu sentimeter. Daunnya berbentuk elips dengan ujung tumpul. Panjang daunnya sekitar 7 sentimeter, lebar daun 3 sampai 4 sentimeter. Permukaan atas daun berwarna hijau mengilat dan permukaan bawah berwarna hijau abu-abu dan suram.

Sebagian besar dari tumbuhan mangrove digunakan sebagai bahan obat. Ekstrak dan bahan mentahnya dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk dijadikan obat berbagai penyakit. Batang Avicennia marina, dijadikan obat rematik dan cacar. Getah kulit batangnya dijadikan obat sakit gigi, bagian buah dijadikan obat untuk sariawan (Bayu, 2009).

Mangrove sejati ini banyak mengandung senyawa aktif yang dapat dimanfaatkan secara maksimal. Daun dan kulit batang api-api mengandung senyawa aktif alkaloid, triterpenoid, saponin, tanin, glikosida, dan flavonoid yang sangat potensial digunakan sebagai antioksidan, antimikroba, antifungi, dan antibiotik (Wibowo et al., 2009). Golongan senyawa ini merupakan bahan obat-obatan modern (Eryanti, 1999).

Penulis: Sarah R. Megumi

Top