Belalang Kayu, Hama Penyerang Daun Tanaman

Reading time: 2 menit
Belalang kayu (Valanga nigricornis)
Belalang kayu (Valanga nigricornis). Foto : Shutterstock

Belalang adalah salah satu jenis hewan herbivora yang termasuk dalam ordo orthoptera dengan famili Acrididae. Hewan ini memiliki dua antena bagian kepala yang jauh lebih pendek dari bentuk tubuh. Belalang merupakan serangga berukuran 45-55 mm (jantan) dan 15-75 mm (betina). Tubuh terdiri atas kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen).

Belalang kayu berwarna cokelat kekuningan, kekuningan atau hijau dengan corak warna biru gelap terutama di bagian sayap. Bagian sayap belakang biasanya terlihat saat terbang dan berwarna merah. Individu muda biasanya berwarna hijau pucat dengan corak gelap.

Belalang Kayu merupakan hewan herbivora, yang tersebar luas di wilayah selatan Thailand, Malaysia, Indonesia dan Filipina. Jenis ini merupakan belalang daerah hutan kayu dan sering ditemukan di daerah hutan hingga pesisir yang tidak terlalu padat.

BACA JUGA : Semut Rangrang, Sifat Sosialnya Mirip Manusia

Belalang kayu (Valanga nigricornis) merupakan salah satu hama daun karena serangga ini mempunyai kisaran inang yang luas. Tumbuhan inang belalang kayu Valanga nigricornis meliputi kapas, jati, kelapa, kopi, cokelat, jarak, wijen, ketela, waru, kapuk, nangka, karet, jagung, dan pisang.

Ciri-ciri belalang kayu Valanga nigricornis antara lain memiliki antena pendek, organ pendengarannya terletak pada ruas abdomen serta alat peletak telurnya berukuran pendek. Alat pendengaran pada belalang disebut tympanum. Kebanyakan belalang Valanga nigricornis warnanya kelabu atau kecoklatan dan beberapa mempunyai warna cemerlang pada sayap belakangnya.

Belalang kayu (Valanga nigricornis)

Belalang kayu (Valanga nigricornis). Foto : Shutterstock

Belalang dewasa melakukan perkawinan diatas pohon setelah itu terbang ke tanah untuk mencari tempat bertelur dan berkumpul di tempat terbuka untuk mencari sinar matahari. Apabila ada gangguan, belalang terbang ke tanaman yang telah dibudidayakan di sekitar hutan dan pada malam hari akan kembali ke hutan lagi (Pracaya, 1995).

Serangga ini termasuk pemakan tumbuhan dan sering kali merusak tanaman (hama). Adapun alat mulutnya bertipe penggigit pengunyah (Sudarmono, 2002). Hama ini menyerang tanaman muda dan tua dengan merusak tanaman pada bagian daun dan pucuk. Kadang-kadang pada musim kering dapat menyebabkan kerusakan parah.

BACA JUGA : Gambir, Teman Menyirih Penghasil Devisa

Daun yang dimakan menjadi berlubang-lubang, tulang daun dan urat-urat daun tidak dimakan. Gejalanya kadang-kadang sulit dibedakan dengan gejala lubang-lubang kerusakan daun oleh serangan ulat daun. Lubang akibat serangan belalang tepinya bergerigi kasar tidak beraturan, sedangkan akibat serangan ulat lebih halus.

Meskipun menjadi hama di beberapa daerah perkebunan dan hutan-hutan produksi. Berdasarkan kehati.jogjaprov.go.id, belalang kayu dimanfaatkan sebagai sumber protein hewani terutama di Kabupaten Gunung Kidul, bahkan menjadi ikon untuk oleh-oleh khas Gunung Kidul dan inspirasi corak batik.

Penulis: Sarah. R. Megumi

Top