Bidadari yang Terasing dari Halmahera

Reading time: 3 menit
Bidadari Halmahera (Semioptera wallacii). Foto: greeners.co/Ady Kristanto

Bidadari Halmahera (Semioptera wallacii). Foto: greeners.co/Ady Kristanto

Morfologi Bidadari Halmahera
Bidadari Halmahera termasuk jenis burung cendrawasih kecil, dikarenakan ukuran tubuhnya hanya sepanjang 28 cm. Warna bulu pada burung bidadari umumnya cokelat zaitun. Pada jantan terdapat mahkota berwarna ungu atau ungu-pucat yang mengilat. Sedangkan bagian leher dan dadanya berwarna hijau zamrud. Bulu dadanya terlihat seperti perisai atau bulu pelindung. Tetapi makin ke bawah, bulu-bulunya seperti terpisah menjadi dua bagian, masing-masing ke arah sayap kanan dan kiri.

Yang khas dari burung ini adalah keberadaan dua pasang bulu (4 helai) yang panjang dan melengkung, yang keluar dari pangkal sayapnya. Warna bulu khas ini putih susu, yang dapat dijulurkan atau diturunkan sesuai dengan keinginan si burung.

Bulu khas itu tidak lebar, tetapi sangat lembut dan seperti teranyam pada sayapnya. Panjang bulu khas bisa mencapai 15 cm, dan hanya menjulur pada saat-saat tertentu. Jantan akan menjulurkan bulu khasnya saat fajar menyingsing sekitar pukul 05.30 hingga 07.00, dia melakukan atraksi di puncak pohon untuk menarik perhatian betina.

Burung betina tidak memiliki bulu khas ini. Bahkan warna bulu betina cenderung monoton, didominasi warna cokelat zaitun. Selain itu, postur betina juga lebih kecil daripada burung jantan. Tetapi bulu ekornya justru lebih panjang.

Kaki burung bidadari berwarna kuning kemerahan, sedangkan paruh berwarna seperti tanduk, dan matanya hijau seperti buah zaitun.

(Selanjutnya: Habitat dan Kebiasaan Bidadari Halmahera)

Top