Buah Aprikot, Lezat Dikonsumsi dan Beraroma Lembut

Reading time: 2 menit
Buah aprikot atau prunus armeniaca berasal dari famili Rosaceae dan berkerabat dengan buah stroberi. Foto: Stock Photo
Buah aprikot atau prunus armeniaca berasal dari famili Rosaceae dan berkerabat dengan buah stroberi. Foto: Stock Photo

Sudahkah kamu mencoba buah aprikot? Banyak yang mengonsumsi buah ini karena rasanya lezat dan beraroma khas. Prunus armeniaca berasal dari famili Rosaceae dan berkerabat dengan buah stroberi (Fragaria x ananassa), buah medlar (Mespilus germanica), dan masih banyak lagi.

Buah ini juga memiliki beberapa nama ilmiah, yakni Amygdalus armeniaca, Armeniaca armeniaca, Armeniaca vulgaris, Prunus armeniaca subsp. Vulgaris, atau Prunus tiliifolia.

BACA JUGA: Murbei Hitam, Kaya Vitamin dan Mineral serta Bersifat Antioksidan

Orang Yunani dan Romawi kuno mulai mengenal aprikot pada abad ke-1 SM. Buah tersebut dibawa dari Iran dan Armenia ke Timur Tengah. Kemudian, mereka mulai memperkenalkan buah tersebut ke Spanyol pada abad ke-8.

Panen Terbaik Dihasilkan Pohon yang Berusia 3 hingga 5 Tahun

Pohon aprikot dapat tumbuh tinggi hingga 9 meter dan lebarnya mencapai 6 meter. Memiliki kanopi yang luas dan percabangan yang cukup lebat. Bunganya muncul dari bulan Maret hingga April dan berbuah sekitar bulan Juli hingga September. Tanaman ini termasuk hermaprodit karena memiliki organ jantan dan betina dalam satu pohon yang sama.

Bunga-bunganya yang harum muncul dengan 5 kelopak, berwarna merah muda yang kemudian berubah menjadi putih setelah mekar. Terdapat beberapa kultivar aprikot seperti ‘Goldcot’ dan ‘Harcot’ yang mekar terlambat dan lebih tahan beku dibanding aprikot biasa.

Buahnya berdaging dengan lubang tempat biji yang cukup besar. Buah berwarna kuning hingga kemerahan ini memiliki waktu panen terbaik setelah pohonnya berusia 3 hingga 5 tahun.

Taksonomi aprikot. Foto: Greeners

Taksonomi aprikot. Foto: Greeners

Buah Aprikot Berasal dari Asia Tengah dan China

Tanaman yang berasal dari Asia Tengah dan China Utara-Tengah ini berada di perkebunan, taman, hingga tepi jalan dan pekarangan rumah. Di Amerika Serikat, penanaman aprikot secara komersial hanya ada di California.

Saat ini, distribusinya sudah cukup luas di berbagai negara seperti Afghanistan, Albania, Algeria, Bulgaria, Portugal, Queensland, Romania, Sardegna, Utah, Virginia, Washington, dan masih banyak lagi.

BACA JUGA: Kembang Sungsang, Tanaman Obat dengan Berbagai Khasiat

Berbagai Kultivarnya Memiliki Senyawa yang Berbeda

Buah aprikot dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, baik langsung, diolah ataupun dikeringkan. Melansir berbagai sumber, tanaman aprikot kaya akan kandungan gula, mono dan polisakarida, polifenol, asam lemak, karotenoid, dan glukosida sianogenik (amigdalin).

Sementara itu, aroma bunga dan buah aprikot yang lembut terdiri dari senyawa volatil seperti etil asetat, heksil asetat, limonene, β-siklositral, γ-dekalakton, 6-metil-5-hepten-2-satu, 2-heksenal, dan heksanal. Berbagai kultivar yang berbeda memiliki kandungan senyawa volatil yang berbeda-beda juga.

Bagian tanaman ini bermanfaat dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti batuk, asma, bronkitis, anemia, dan demam. Di Vietnam, tanaman ini juga bermanfaat untuk mengobati penyakit pernapasan dan pencernaan. Bahkan, rebusan kulit kayunya dapat menenangkan kulit yang meradang dan iritasi. Di samping itu, aprikot telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan, antitusif, anti-asma, dan anti-pasmodik.

 

Penulis: Anisa Putri

Editor: Indiana Malia

Top