Dragon Arum, Si Bunga Ungu yang Berbau Busuk

Reading time: 2 menit
Bunga ini mengeluarkan bau busuk dan jangan menyentuhnya dengan tangan kosong karena mengandung racun yang berbahaya. Foto: Shutterstock

Dracunculus vulgaris atau dragon arum merupakan satu dari dua spesies Drancuclus yang ada di dunia. Tanaman ini dikenal mempunyai bunga dan bentuk daun yang unik, sehingga sering publik jadikan sebagai tanaman penghias.

Spesies D. vulgaris berkerabat dekat dengan D. canariensis. Keduanya sama-sama berasal dari marga (genus) Dracunculus, famili Araceae, serta tergabung dalam ordo Alismatales.

Melansir berbagai sumber, D. vulgaris dan D. canariensis bisa kita cirikan dari tongkolnya yang besar. Meski begitu, kedua bunga tersebut mempunyai corak warna yang berbeda.

Selain warna, distribusi kedua spesies Dracunculus ini juga berlainan. Bahkan menurut ahli, peta persebaran dragon arum terbilang lebih luas dan beragam dari saudara se-sukunya.

Morfologi dan Ciri-Ciri Tanaman Dragon Arum

Jika kita perhatikan, tongkol (spadix) dragon arum memang tampak seperti ekor naga. Ia bersembunyi dibalik seludang bunga (spatha), yang notabene-nya berwarna ungu tua.

Bagian tongkol bunga juga berwarna ungu, hanya saja sedikit lebih muda. Bagian daunnya terlihat berwarna hijau muda sampai tua, dengan bercak putih di sekitar permukaannya.

Meskipun cukup cantik, bagian bunga D. vulgaris ternyata mengeluarkan bau busuk. Ini mengundang lalat untuk hinggap di dalamnya, sehingga membantu penyerbukan tanaman.

Selain itu, dragon arum mampu memanaskan dirinya hingga suhu 18 Celsius. Ini membuat serangga betah hinggap dalam waktu lama, serta memilih flora tersebut untuk diserbuki.

Perlu Anda ketahui, tumbuhan D. vulgaris mulai bertunas pada bulan Maret. Ia menyukai iklim sedang yang lebih dingin, dengan nauangan yang cerah dan asupan air yang sedikit.

Habitat dan Distribusi Tanaman Dragon Arum

Spesies D. vulgaris merupakan tumbuhan asli wilayah Yunani. Peta distribusinya terbilang terbatas, mulai dari kawasan Pulau Kreta, Kepulauan Aegea, sampai barat daya Anatolia.

Meski begitu, tanaman ini terbilang sangat populer di Eropa selatan. Spesiesnya bahkan telah publik budi dayakan sampai ke Eropa utara, Amerika Utara, serta Amerika Serikat.

Di Amerika Serikat, dragon arum dibudidayakan di negara bagian Kansas, Carolina Selatan, Oregon, Washington, Ohio, California, Tennessee, Kentucky dan Michigan, bahkan Kanada.

Ia memang memiliki daya tahan yang tinggi, serta mampu beradaptasi di berbagai wilayah. D. vulgaris bahkan dapat tumbuh di tanah kering, meski lebih menyukai lahan kaya humus.

Sebagai informasi, warga Yunani mengenal dragon arum sebagai drakondia. Mereka juga dijuluki sebagai dragon lily, black arum, snake lily, stink lily, dragonwort, hingga ragons.

Menanam dan Merawat Tanaman Dragon Arum

Di daerah asalnya, dragon lily tumbuh sebagai tanaman liar. Ia dapat Anda jumpai di dekat area kolam, sungai hingga tepi hutan campuran, serta berbiak dengan umbi maupun biji.

Pertumbuhan bijinya terbilang cukup masif. Sehingga jika Anda membiakkannya di halaman rumah, kumpulkan biji-biji merah yang berjatuhan sebelum berkembang dengan sendirinya.

Selain itu, seperti yang telah dijelaskan, tanaman dragon arum tidak perlu disirami terlalu sering. Letakkan jauh dari jendela, sebab bunganya mengeluarkan bau yang kurang sedap.

Perlu Anda ingat, jangan menyentuh bagian biji bunga dengan tangan kosong, ya. Melansir berbagai sumber, tumbuhan ini mengandung racun yang cukup berbahaya bagi manusia.

Bunga dragon arum mekar setiap tahun. Di Amerika Serikat, daunnya mulai berkembang pada awal musim semi, berbunga saat akhir musim panas, lalu mati ketika musim gugur.

Taksonomi Spesies Dracunculus Vulgaris

Penulis : Yuhan al Khairi

Top