Kadal Air Jambul Berkutil, Amfibi Unik yang Berasal dari Eropa

Reading time: 3 menit
Kadal ini memiliki kulit kasar berwarna cokelat tua. Foto: Shutterstock

Kadal air jambul berkutil adalah spesies hewan yang unik. Mereka hidup di dua alam, namun sebagian besar waktunya justru dihabiskan di atas tanah. Sekilas tampilan satwa ini memang cukup menyeramkan, sebab memiliki tubuh kekar dan kulit yang gelap.

Triturus cristatus merupakan nama latin kadal air jambul berkutil. Kelompoknya dikenal juga sebagai kadal jambul besar, yang merujuk pada permukaan bergerigi di punggung pejantan.

Jangan salah, jambul atau permukaan bergerigi tersebut tidak selamanya terlihat. Bagian itu baru akan muncul saat musim kawin, yang umumnya berlangsung ketika musim semi Eropa.

Spesies T. cristatus sendiri tergabung dalam keluarga Salamandridae. Kelompok ini memiliki 74 anggota spesies yang menyebar mulai dari Eropa, Asia, utara Afrika, serta Amerika Utara.

Morfologi dan Ciri-Ciri Kadal Air Jambul Berkutil

Dibanding kadal air lainnya, spesies kadal jambul besar memiliki tubuh yang paling besar. Ini dapat berkembang biak hingga 16 cm, sedangkan sang jantan hanya mencapai 13,5 cm saja.

Memang benar, ukuran tubuh betina terhitung lebih besar daripada pejantan. Tetapi betina tidak mempunyai jambul, corak tubuhnya pun cenderung berbeda dibanding spesies jantan.

Kadal air jambul berkutil memiliki kulit kasar dengan warna cokelat tua pada bagian belakang dan sampingnya. Ia juga punya bintik-bintik hitam dan bintik-bintik putih tebal di sisi-sisinya.

Sedangkan betina bisa kita tandai dari garis kuning di sepanjang tepi ekor bawah. Keduanya sama-sama mempunyai perut kuning sampai oranye, dengan bercak gelap dan tidak teratur.

Jambul pejantan dapat mengembang sampai setinggi 1,5 cm. Fitur ini terbentang mulai dari punggung sampai ke ekor, terlihat bergerigi di bagian belakang tetapi lebih halus di ekornya.

Habitat dan Distribusi Kadal Air Jambul Berkutil

Kadal air jambul berkutil hanya bisa kita temukan di Benua Eropa. Mereka biasanya hidup di hutan gugur atau rumpun, meskipun ada pula yang pakar temukan di wilayah hutan konifer.

Kendati demikian, hewan satu ini dikenal juga sebagai jenis yang adaptif. Sehingga beberapa individu dapat hidup di dalam semak belukar, tumbuhan pagar dan padang rumput berawa.

Saat musim kawin atau berkembang biak, satwa ini memilih perairan tenang sebagai habitat sekunder mereka. Ini bisa berupa kolam air besar, parit, saluran danau, hingga kolam taman.

Habitat sekunder kadal jambul besar biasanya tidak bercampur dengan hewan lain. Ini untuk menghindari predator, terutama saat pertumbuhan mereka masih berupa larva dan remaja.

Dibandingkan spesies Triturus lain, distribusi T. cristatus terbilang paling luas dan menyebar. Mereka ditemukan di Inggris, Ukraina, Swiss, Swedia, Rusia, Belanda, Jerman hingga Austria.

Pola Hidup dan Reproduksi Kadal Air Jambul Berkutil

Seperti kadal pada umumnya, kadal air jambil berkutil kembali ke perairan saat berkembang biak. Mereka hidup di dalam air saat larva dan remaja, serta beralih ke dataran saat dewasa.

Kadal dewasa menghabiskan waktu sekitar 7 bulan di dataran. Larva berbiak menjadi remaja setelah 1 tahun, kemudian ia memerlukan waktu sekitar 2 tahun lagi untuk menjadi dewasa.

Tahap larva dan remaja adalah yang paling berisiko bagi kadal air. Sementara kelangsungan hidup spesies dewasa terbilang lebih tinggi, karena bisa mencapai usia 25 tahun di alam liar.

Saat bulan Maret dan suhu telah mencapai 4–5 derajat Celsius lebih, hewan ini mulai masuk ke perairan. Saat fase akuatik, mereka relatif lebih aktif di malam hari untuk mencari makan.

Bagian perairan dalam merupakan lokasi favorit satwa ini. Mereka tidak hanya bereproduksi di sana, namun sekaligus mencari makanan seperti invertebrata air, kecebong, hingga katak.

Taksonomi Spesies Triturus Cristatus

Penulis : Yuhan al Khairi

Top