Jamur Devil’s Dipstick, Berbau Busuk dan Sporanya Berlendir

Reading time: 2 menit
Jamur ini berbau busuk saat tua. Foto: Inaturalist

Jamur Mutinus elegans dikenal juga dengan nama Devil’s Dipstick, The Elegant Stinkhorn, dan The Headless Stinkhorn. Berasal dari famili Phallaceae, keluarga jamur stinkhorn. Berkerabat dengan jamur Mutinus caninus (Dog stinkhorn) dan Mutinus ravenelii (Red Stinkhorn). Selain itu, jamur Devil’s Dipstick dikenal juga memiliki aroma yang tidak sedap seperti bau daging busuk.

Jamur ini pertama kali John Banister temukan tahun 1679 di Amerika Utara. Kemudian, seorang ilmuwan Prancis Jean Pierre François Camille Montagne tahun 1856 memberikan deskripsi ilmiah. Taksonomi jamur ini terus berubah selama bertahun-tahun hingga akhirnya menjadi M. elegans.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum

Jamur Devil’s Dipstick memiliki morfologi yang unik, terlihat seperti paku yang muncul dari telur di atas tanah. Selain itu, lendir spora berwarna cokelat menutupi bagian ujungnya dan mengeluarkan bau busuk (untuk menarik serangga).

Tidak seperti jamur lainnya yang memiliki tudung, jamur Devil’s Dipstick tidak memiliki tudung. Namun, garis batas bawah lendir spora terlihat jelas, terkadang menciptakan ilusi optik seolah jamur ini memiliki tudung (cap).

Keunikan jamur ini, lalat dan serangga membawa persebaran sporanya. Mereka hinggap pada lendir spora berbau tersebut. Hal ini sangat berbeda dari jamur pada umumnya yang mengandalkan angin untuk persebaran sporanya.

Jamur ini hanya memiliki batang saja dengan ujungnya berbentuk lancip. Berwarna oranye segar dan tidak pudar. Sangat berbeda dengan jamur genus Mutinus lainnya yang berwarna merah, merah muda, ataupun putih ketika masih segar.

Namun, jamur Devil’s Dipstick yang sudah tua memiliki warna batang oranye pudar bahkan keputihan dan merah muda. 

Jamur Devil’s Dipstick tumbuh tinggi hingga 10-18 cm dengan lebar batang sekitar 1,5 sampai 2,5 cm. Lendir spora pada batangnya dapat menutupi hingga 1/3 panjang batang, atau sekitar 6 cm bahkan lebih.

Habitat dan Distribusi

Habitatnya ada di sekitar batang kayu dan tunggul yang sudah lapuk dan membusuk, ladang, tumpukan mulsa dan rerumputan. Selain itu, pada area pertanian yang menggunakan pupuk kandang. Distribusi jamur ini tercatat pernah ahli temukan di Jepang, Eropa, dan Amerika Utara bagian timur.

Penggunaan Jamur Devil’s Dipstick

Mengutip dari berbagai sumber, jamur ini dapat dimakan saat masih muda. Jamur muda belum mengeluarkan bau yang tidak sedap dan memiliki rasa cukup lezat. Walaupun tidak beracun, kebanyakan ahli tidak merekomendasikan untuk mengonsumsi jamur ini.

Morfologi jamur ini yang masih muda memiliki kemiripan dengan jamur genus Amanita yang memiliki racun mematikan.

Taksonomi Jamur Devil’s Dipstick (Mutinus elegans)

Penulis: Anisa Putri

Editor : Ari Rikin

Top