13 Bahan Alami Pereda Nyeri: Dari Cabai sampai Cengkeh

Reading time: 4 menit
13 Bahan Alami Pereda Nyeri: Dari Cabai sampai Cengkeh
13 Bahan Alami Pereda Nyeri: Dari Cabai sampai Cengkeh. Foto: Shutterstock.

Banyak orang langsung mengonsumsi obat-obatan kimia untuk menyembuhkan penyakit ringan. Padahal, banyak sekali obat pereda nyeri dengan bahan alami di sekitar kita yang dapat kita gunakan untuk meredakan rasa sakit ringan atau nyeri.

Selain mendapat manfaat kesembuhan, bahan alami ini bisa Anda olah menjadi makanan atau minuman sesuai selera. Greeners merangkum tiga belas bahan alami yang dapat menjadi pilihan Anda untuk meredakan rasa nyeri.

13 Bahan Alami Pereda Nyeri

1. Ceri

Untuk mengurangi rasa sakit dan radang atau bengkak, biasanya orang akan meminum Aspirin. Namun, ada obat alami yang dapat menggantikan obat kimia ini. Menurut penelitian terbaru, buah ceri ternyata lebih efektif mengatasi rasa sakit daripada Aspirin. Ekstrak buah ceri segar adalah jawabannya. Makanlah semangkuk buah ceri segar dan sakit pun menjadi tak terasa.

2. Jahe

Secara tradisional, jahe sudah masyarakat kenal sebagai obat mengatasi asma, mual, dan infeksi. Selain itu, rimpang ini juga dapat menjadi obat penghilang nyeri otot dan sendi, rematik, dan kram. Ini karena kandungan kimia jahe seperti gingerol, shogaol, dan zingerone yang memberi efek seperti antikarsinogenik, antiimflammasi, dan analgesik. Biasanya olahragawan menggunakan jahe untuk meringankan rasa sakit akibat nyeri otot. Pastikan mengonsumsi setidaknya 500 miligram jahe per hari untuk mengatasi rasa sakit.

3. Kunyit

Kunyit awam gunakan sebagai bumbu masakan dan untuk menjaga kecantikan. Namun, mengonsumsi kunyit secara teratur juga dapat membantu mencegah anemia, kanker, dan radang. Hal ini karena kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin, dan bisdesmetoksikurkumin, serta zat lainnya. Anda bisa mencoba untuk membuat minuman yang terbuat dari campuran perasan jeruk lemon, madu, dan kunyit. Selain menyegarkan, minuman ini dapat mengurangi nyeri.

4. Seledri

Seledri daun banyak digunakan dalam masakan Indonesia, sedangkan seledri batang sering digunakan untuk campuran salad. Selain untuk masakan, seledri juga dapat menjadi obat. Seledri merupakan sumber apegenin alami yang bisa mengatasi rasa sakit dan bengkak. Ada banyak resep yang dapat dicoba untuk mengolah bahan makanan ini. Namun banyak pula yang menjadikan seledri sebagai minuman jus segar untuk mendapatkan nutrisi dan vitamin yang dikandung seledri dengan cepat.

5. Minyak Zaitun

Saat ini ada banyak pilihan minyak untuk memasak, namun minyak zaitun masih menjadi pilihan yang paling baik. Dibanding minyak lainnya yang berbau menyengat, minyak zaitun dapat langsung dioleskan di atas roti dan dimakan untuk mengurangi rasa sakit. Minyak zaitun juga dapat mengurangi resiko penyakit kanker.

6. Cabai Merah

Cabai merah tergolong cabai pedas. Ini dikarenakan cabai mengandung capsaicin, zat yang juga digunakan untuk meredakan sakit. Zat ini dapat menyebabkan sensasi terbakar atau kesemutan ringan saat seseorang mengoleskannya.

Jika mengalami rasa tidak nyaman akibat keseleo otot, gunakan salep atau krim yang mengandung cabai merah untuk memijat bagian tubuh yang sakit.

7. Kayu Manis

Kayu manis merupakan salah satu rempah yang banyak ditambahkan dalam berbagai kue, makanan penutup, dan minuman. Selain memiliki rasa yang unik, kayu manis juga dapat mengurangi radang. Cobalah makan makanan atau minuman yang dicampur kayu manis. Tidak hanya nikmat, sakit kepala pun reda.

13 Bahan Alami Pereda Nyeri

Cobalah makan makanan atau minuman yang dicampur kayu manis. Tidak hanya nikmat, sakit kepala pun reda. Foto: Shutterstock.

8. Cengkeh

Masyarakat secara tradisional menggunakan cengkeh, dari tanaman Eugenia caryophyllata, sebagai obat rumahan untuk menghilangkan rasa sakit akibat sakit gigi.

Sebuah studi tahun 2006 menemukan gel cengkeh sama efektifnya dengan gel benzokain, yang sering digunakan dokter gigi untuk mengurangi nyeri jarum.

Para peneliti mengoleskan cengkeh, gel benzokain, atau plasebo ke bagian dalam mulut partisipan penelitian. Tingkatan nyeri yang lebih rendah adalah dengan gel cengkeh dan benzokain, tetapi tidak dengan plasebo. Peneliti juga meyakini bahwa cengkeh memiliki aktivitas antioksidan, antiradang, antijamur, dan antivirus.

9. Feverfew

Feverfew (Tanacetum parthenium) adalah tanaman obat. Kegunaan tradisional tanaman ini yaitu mengobati demam, sakit kepala migrain, rheumatoid arthritis, sakit gigi, dan sakit perut, serta meningkatkan ASI.

Feverfew mengandung senyawa yang dapat mengurangi peradangan dan kejang otot. Beberapa peneliti percaya bahwa senyawa aktif utamanya seskuiterpen lakton dan flavonoid.

Sebuah tinjauan penelitian 2011 menyimpulkan bahwa bunga dan daun feverfew memiliki sifat analgesik, atau pereda nyeri.

Feverfew dapat menyebabkan efek samping seperti sakit perut, mual, muntah, dan peningkatan risiko perdarahan. Jadi, penting untuk berbicara dengan dokter sebelum mencoba feverfew.

10. Minyak asiri lavender

Minyak asiri lavender dapat membantu meredakan nyeri secara alami. Orang menggunakan minyak lavender untuk menghilangkan rasa sakit, membantu tidur, dan meredakan kecemasan.

Sebuah studi skala kecil tahun 2012 menemukan bahwa menghirup minyak lavender dapat mengurangi rasa sakit kepala migrain dibandingkan dengan plasebo. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa minyak lavender memiliki efek pereda nyeri, anti-inflamasi, dan antioksidan pada hewan.

The Food and Drug Administration (FDA) saat ini tidak mengatur bahan dan dosis minyak asiri, jadi gunakan dengan hati-hati. Selalu bicarakan dengan dokter sebelum menggunakan minyak asiri baru. Jangan menelan minyak asiri, karena bisa menjadi racun.

11. Minyak asri rosemary

Rosemary adalah minyak asiri lain yang dapat menghilangkan rasa sakit. Beberapa peneliti menyatakan bahwa tanaman rosemary, Rosmarinus officinalis L, dapat membantu sebagai obat tradisional nyeri sendi dan tulang, sakit kepala, serta kejang. Rosemary juga dapat mengurangi peradangan, melemaskan otot polos, dan meningkatkan daya ingat.

Encerkan minyak asiri dalam minyak pembawa seperti minyak zaitun. Gunakan tiga hingga lima tetes minyak asiri untuk setiap ons minyak pembawa.

Para peneliti menyatakan bahwa herba tersebut bekerja pada reseptor di otak yang disebut reseptor opioid, yang terlibat dengan sensasi nyeri. Uji klinis 2013 menemukan bahwa minyak rosemary mengurangi rasa sakit pada orang yang mengalami penghentian atau pengurangan dosis opium secara tiba-tiba.

12. Minyak asiri peppermint

Minyak peppermint berasal dari tanaman Mentha piperita L. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman peppermint memiliki efek antiinflamasi, antimikroba, dan pereda nyeri. Senyawa aktif dalam minyak peppermint termasuk carvacrol, menthol, dan limonene.

Orang sering menggunakan minyak esensial peppermint dengan menggosokkan minyak yang diencerkan ke area yang terasa sakit atau nyeri.

Satu ulasan tahun 2015 mencatat bahwa orang-orang secara tradisional menggunakan peppermint untuk meredakan kejang dan masalah yang berhubungan dengan artritis.

Para peneliti juga melaporkan bahwa mengoleskan minyak peppermint ke pelipis dan dahi dapat meredakan sakit kepala karena tegang.

Hindari mengoleskan minyak peppermint pada kulit yang rusak. Ini dapat menyebabkan reaksi alergi, jadi lakukan spot-test sebelum menggunakan minyak peppermint di area yang sakit. Jangan gunakan minyak peppermint di dekat anak-anak.

13. Minyak kayu putih

Minyak asiri terakhir dalam daftar cara alami untuk menghilangkan rasa sakit ini adalah minyak kayu putih. Obat herbal dari tanaman Eucalyptus ini dapat membantu mengurangi rasa sakit, bengkak, dan radang pada tubuh.

Satu studi 2013 menemukan bahwa menghirup minyak kayu putih mengurangi rasa sakit dibandingkan dengan minyak almond. Peserta menghirup minyak kayu putih selama 30 menit per hari selama 3 hari. Mereka semua pulih dari operasi penggantian lutut.

Jangan gunakan minyak kayu putih di sekitar anak-anak atau hewan peliharaan. Eucalyptus bisa memicu asma. Penting untuk mengencerkannya dalam minyak pembawa sebelum dioleskan.

Minyak kayu putih beracun jika seseorang menelannya. Lakukan spot-check untuk memastikan bahwa kulit tidak akan bereaksi terhadap kayu putih yang dioleskan pada area yang nyeri.

Sumber:

Medical News Today

Penulis: Agnes Marpaung

Top