Balenciaga Ciptakan Perhiasan dari Sampah Laut

Reading time: 2 menit
perhiasan dari sampah laut
Foto : inhabitat.com

Salah satu perusahaan fesyen ternama di dunia, Balenciaga, baru-baru ini telah berkolaborasi dengan seorang desainer asal Belanda bernama Shahar Livne. Berduet dengan Shahar, perusahaan fesyen asal Prancis yang satu ini menciptakan lini perhiasan baru yang tidak biasa. Ya, mereka berkolaborasi untuk menciptakan perhiasan dari sampah laut. Adapun jenis perhiasan dari sampah laut yang mereka ciptakan adalah gelang, cincin, dan anting.

“Kolaborasi ini terinspirasi dari proyek penelitian saya yang bernama ‘Metamorphism’. Proyek penelitian tersebut menyelidiki tentang nasib plastik di masa depan dan juga membahas tata cara untuk memberikan kehidupan kedua pada plastik,” tutur Shahar seperti dikutip dari Inhabitat.

“Melalui proyek ‘Metamorphism’, saya berusaha untuk mengembangkan pembuatan koleksi perhiasan baru yang terbuat dari berbagai jenis sampah plastik, termasuk sampah laut. Plastik-plastik tersebut nantinya akan saya olah menjadi material lunak bernama Lithoplast,” tambahnya.

Untuk terus mengembangkan proyek ‘Metamorphism’, Shahar pun memilih untuk bekerja sama dengan Balenciaga. Balenciaga tertarik untuk berkolaborasi dalam mengembangkan desain dari perhiasan yang sudah Shahar rancang sebelumnya. Hasil dari kolaborasi tersebut melahirkan koleksi perhiasan yang memiliki desain seperti fosil. Koleksi tersebut tergabung dalam koleksi perhiasan Balenciaga yang bernama “Balenciaga’s Afterworld: Age of Tomorrow.”

Perhiasan dari Sampah Laut: Lalui Proses Pembuatan yang Panjang

Pembuatan perhiasan dari sampah laut memerlukan rangkaian proses yang cukup panjang. Langkah awal dari pembuatan perhiasan tersebut tentu saja bermula dari proses pengumpulan sampah laut.

Dalam proses pengumpulan sampah laut, Balenciaga dan Shahar bekerja sama dengan perusahaan “pengepul” sampah laut bernama Oceanworks. Mereka tertaruk untuk bekerja sama dengan Oceanworks karena perusahaan tersebut mengumpulkan sampah laut dengan cara yang beretika dan berkelanjutan. Sebagai informasi, sampah laut yang mereka dapatkan kebanyakan berasal dari lautan di Asia Tenggara.

Setelah sampah laut berhasil diperoleh, Shahar akan mencampur sampah-sampah tersebut dengan bahan lain berupa kalsium karbonat. Shahar lalu mengolah material-material tersebut dengan menggunakan panas dan tekanan, hingga material berubah menjadi Lithoplast. Setelahnya, Lithoplast akan melewati proses pencetakan dengan cetakan 3 dimensi. Pada tahap terakhir, Lithoplast yang sudah bertransformasi menjadi perhiasan akan melalui proses finishing yang dilakukan secara manual oleh Shahar.

Sebagai informasi, koleksi perhiasan dari sampah laut ini akan dirilis pada bulan Mei 2021.

Penulis: Anggi R. Firdhani

Sumber:

Inhabitat

Dezeen

Top