Skinimalism, Tren Perawatan Kulit TikTok Paling Masuk Akal

Reading time: 2 menit
Miliki kulit sehat dengan cara sederhana sangat mungkin wanita raih. Foto: Freepik

Ladies, kulit bercahaya hingga bebas kerut adalah dambaan semua perempuan di dunia. Tapi rutinitas perawatan kulit yang influencer suarakan di media sosial kerap kali membuat kaum hawa merasa kewalahan. Terlebih dengan munculnya tren 10 tahap skincare beberapa tahun terakhir. Tenang, kalian tak sendiri!

Kehadiran skinimalism, istilah yang muncul di tagar TikTok sekitar tahun 2021 membawa angin segar. Terutama bagi kalian yang tak mau ribet, memakan waktu, dan sering kali mahal dalam merawat kulit.

Tren ini fokus pada pendekatan minimalis untuk perawatan kulit kembali ke dasar, seperti fungsi membersihkan, melembabkan, dan mengoleskan tabir surya.

Perawatan Kulit Tak Perlu Ribet

Selama tiga dekade sebagai dokter kulit, Fayne Frey telah melihat banyak pasien berjuang untuk mencari tahu produk mana yang harus mereka gunakan pada kulit mereka. Bukan melihat kandungan bahannya.

“Jadi, ini barang buta, konsumen tidak benar-benar tahu apa yang mereka beli,” kata dia.

Dalam bukunya yang baru-baru ini ia terbitkan berjudul The Skincare Hoax, orang yang tidak memiliki kondisi kulit meradang, seperti jerawat sebenarnya tidak membutuhkan banyak hal untuk menjaga kesehatan kulit.

“Di kalangan konsumen terdidik, yang paham akan kosmetik dan obat-obatan serta ilmu pengetahuan yang valid, saya rasa banyak yang mengarah ke minimalis,” imbuhnya.

Rutinitas Skinimalis memang menjadi perawatan kulit sederhana dan minimalis. Tahapannya terdiri dari pembersih, pelembab dan tabir surya. Simak rincian tahapannya berikut ini!

Pembersih Wajah

Ada banyak jenis pembersih yang tersedia di pasaran. Tapi, bagi orang yang memiliki kulit sehat, air putih saja mungkin sudah cukup untuk menjaga kebersihan wajahnya.

Hasil survei dari 500 pasien yang datang ke kantor, 50 persennya wanita berusia 35-65 tahun tidak memiliki masalah kulit inflamasi. Mereka pun tidak pernah menggunakan pembersih di wajah mereka.

“Mereka mencuci dengan air saja dan wajah mereka sangat sehat,” ucap Fayne.

Menurutnya, mencuci tangan dengan sabun dan air telah terbukti bermanfaat untuk mencegah penyakit, tetapi buktinya tidak ada untuk cuci muka. “Saya tidak bisa mengatakan bahwa seorang wanita harus menggunakan pembersih di wajahnya setiap hari,” ujarnya.

Pelembab

Lebih lanjut katanya, saat kulit kering maka dapat dengan mudah kita ketahui dari serpihan dan sisik yang merasa gatal. Itu artinya sangat penting untuk dilembabkan. Akan tetapi, hal itu bukan langkah wajib jika merasa kulit terhidrasi secara alami pada hari tertentu.

“Kebutuhan pelembap bisa bersifat musiman, atau hanya pada bagian tubuh tertentu saja,” katanya.
Banyak pelembab berformulasi baik di pasaran dan memiliki kesempatan untuk konsumennya uji kemanjurannya secara pribadi.

Menurutnya, banyak produk yang mengklaim berdampak pada munculnya garis-garis halus dan kerutan seperti krim mata, krim malam, dan primer formulasinya hampir mirip dengan pelembab.

Menerapkan tabir surya

Berdasarkan penelitian ilmiah, tabir surya merupakan satu-satunya produk perawatan kulit di pasaran dengan potensi antipenuaan. Selain mencegah kanker kulit, tabir surya juga memiliki dampak penting pada penampilan kulit selama ini.

Contoh efek tabir surya dapat kita lihat ketika membandingkan kulit yang kerap terpapar sinar matahari seperti leher, tangan, dan lengan. Setelah itu kita bandingkan dengan kulit yang biasanya tertutup oleh tabir surya atau pakaian pada orang berusia 40 tahun atau lebih.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Sumber:

https://www.health.com/skinimalism-tiktok-trend-6826266

 

Top