Keren! Delapan Bandara Ini Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Reading time: 3 menit
Ini adalah tiga dan delapan bandara yang memiliki konsep ramah lingkungan. Salah satunya ada di Indonesia lho. Foto: Good News From Indonesia, Dezeen

Komitmen dunia untuk mencegah dampak perubahan iklim semakin serius dilakukan. Beberapa hal sudah mulai banyak mengarah ke konsep ramah lingkungan. Salah satunya bangunan bandara yang akan kita bahas satu ini!

Untuk mengimbangi dampak dari aktivitas penerbangan, beberapa negara membuat bandara dengan konstruksi yang ramah lingkungan. Baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemakaian energi, sumber daya hingga memprioritaskan kenyamanan pengunjung. Berikut delapan bandara di dunia yang telah menerapkan konsep berkelanjutan.

1. Bandara Internasional Banyuwangi, Indonesia

Yang pertama datang dari Tanah Air nih Sobat Greeners! Bandara Banyuwangi merupakan bandara hijau pertama di Indonesia, lho. Bandara ini masuk dalam 20 besar bangunan dengan arsitektur terbaik dalam ajang Aga Khan Awards for Architecture (AKAA) 2022. Memiliki konsep ramah lingkungan, bandara ini memiliki  tanaman di atap terminal, konservasi air, juga penggunaan sunroof untuk pencahayaan alami di siang hari.

Arsitektur Bandara Banyuwangi juga mengoptimalkan sistem udara alami ke dalam bangunan, sehingga hampir seluruh ruang bandara tidak membutuhkan AC. Wah menarik ya Sobat Greeners!

2. Bandara Internasional La Geneve, Swiss

Studio arsitektur Inggris Rogers Stirk Harbour baru saja menyelesaikan terminal Bandara Aile Est yang mengusung tema berkelanjutan. Terminal sepanjang 20 meter ini memiliki dua lantai dengan kapasitas 2.000 hingga 3.000 penumpang. Aile Est memiliki rancangan yang memaksimalkan cahaya matahari ke dalam, sehingga dapat meminimalisir pemakaian lampu.

Karena menggunakan struktur modular, Aile Est dapat dengan mudah dibongkar ataupun ingin melakukan renovasi.  Hal tersebut juga dapat membantu mengurangi limbah apabila renovasi selanjutnya dilakukan.

3. Bandara Jewel Changi, Singapura

Bandara Changi menanam lebih dari 2.000 pohon dalam Kompleks Jewel untuk mengurangi emisi dan juga meningkatkan sumber oksigen natural. Selain itu bandara Changi juga memiliki air terjun setinggi 40 meter bernama Rain Vortex. Air terjun tersebut memiliki fungsi mengalirkan air hujan dari badai petir yang sering terjadi di Singapura ke semua bagian bandara untuk mendinginkan udara dalam gedung secara alami.

4. Bandara Marseille Provence, Prancis

Sesuai dengan komitmennya, yakni mengurangi produksi karbon menjadi nol bersih pada tahun 2050, Prancis merancang desain berkelanjutan untuk bandaranya. Bandara tersebut akan sesuai dengan standar E+C- dan memastikan efisiensi energi dan karbon lebih lanjut. Standar E+C- adalah sertifikasi baru yang diperkenalkan setelah Perjanjian Paris 2016 untuk proyek pembangunan rendah karbon.

5. Bandara Internasional Daxing Beijing, Tiongkok

Salah satu bandara terbesar di dunia yang memiliki desain berbentuk bintang laut ini baru saja rampung tahun 2019 lalu. Selain desainnya yang unik, Bandara Beijing Daxing memiliki panel surya, sistem pengumpul air hujan dan pengelolaan air yang baik.

Untuk menghemat penggunaan sumber daya, Arsitektur Zaha Hadid membuat atap bandara seperti skylight yang dapat membawa cahaya alami ke dalam ruangan. Tidak hanya berfokus pada lingkungan, desain bandara ini juga dapat menguntungkan  pengguna bandara. Walaupun memiliki luas 700.000 meter persegi, pengguna bandara dapat dengan mudah menjangkau seluruh sisi bandara karena ruangannya yang saling berhubungan.

6. Bandara Internasional Guadalajara, Meksiko

Perusahaan AS CallisonRTKL telah merancang bangunan terminal dua (T2) Bandara Guadalajara dengan konsep semi terbuka. Bangunan ini memiliki atap yang unik, yaitu atap kayu berlubang untuk menyaring sinar matahari.

Untuk mengimbangi emisi dari terminal bandara biasa, T2 mencakup sumber energi yang lebih ramah lingkungan seperti panel surya, cahaya alami untuk penerangan, serta ventilasi alami. Menurut CallisonRTKL, desain terminal biasa akan mengeluarkan 30.188 Karbon dioksida per tahun. Sedangkan desain T2 Bandara Guadalajara hanya akan memancarkan 2.814 Karbon dioksida per tahun.

7. Bandara Internasional Logan, Boston

Bandara Logan Boston mendapatkan sertifikasi LEED pada tahun 2006 ketika mendesain ulang Terminal A. Desain ulang tersebut memasukkan lebih banyak cahaya alami, konservasi air dan daur ulang limbah. Terminal ini juga arsitek lengkapi dengan turbin angin yang mampu membantu menghasilkan listrik ramah lingkungan untuk bandara. Karena inovasinya, bandara ini mendapatkan penghargaan Jay Hollingsworth Speas Airport Award untuk menciptakan hubungan yang seimbang antara bandara dan lingkungan.

8. Bandara Gardermoen Oslo, Norwegia

Bandara Oslo adalah salah satu contoh paling mengesankan dari desain bandara berkelanjutan. Bandar udara ini pertama kali berdiri pada tahun 1998 dan selesai melakukan renovasi ulang tahun 2017. Perluasan bandara menggunakan bahan bangunan hijau seperti kayu glulam, baja daur ulang, campuran beton dan abu vulkanik.

Strukturnya dibentuk secara strategis untuk memanfaatkan energi matahari dan teknologi rendah karbon seperti energi panas alami. Selain itu, bandara ini juga menyimpan salju untuk digunakan sebagai pendingin ketika musim panas. Teknik ini berhasil membantu mengurangi konsumsi energi bandara hingga 50 %.

Penulis: Zahra Shafira

Sumber:

Dezeen

Terramai

Good News From Indonesia

Top