Mahasiswa UI Ciptakan Bahan Bakar Alkohol Ramah Lingkungan

Reading time: 2 menit
Mahasiswa UI menciptakan bahan bakar alkohol ramah lingkungan. Foto: UI
Mahasiswa UI menciptakan bahan bakar alkohol ramah lingkungan. Foto: UI

Tiga mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) berhasil mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. Mereka meraih Juara Tiga dalam 2024 Southeast Asian Division of The ISETS-ESCAP Youth Voice Competition di United Nations ESCAP Headquarters, Bangkok, Thailand. Mereka memenangkan kompetisi ini dengan karya inovatifnya yang menciptakan bahan bakar ramah lingkungan dari alkohol.

Pada kompetisi yang diikuti oleh 77 tim dari 33 negara ini, mereka menawarkan solusi energi berkelanjutan bernama CACA SOPAN (Carbon Capture and Storage–Solar Panel Biotechnology).

Mereka yang tergabung dalam Tim Go Green Sustainable (GGS) ini terdiri dari Josafat Pasaribu, Renanda Wafi Fakhri, dan Efraim Yunus. Mereka mengusung konsep sistem terpadu yang menggabungkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS), energi surya, dan bioteknologi.

BACA JUGA: Mahasiswa UI Temukan Senyawa Aktif Tetracera untuk Obat Antioksidan

Inovasi yang mereka cetuskan tidak hanya mampu menangkap emisi karbon dioksida (CO2), tetapi juga mengubahnya menjadi bahan bakar alkohol ramah lingkungan seperti butanol dan heksanol. Selain itu, proyek ini mendukung target Net Zero Emission 2060 dan sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Salah satu tim GGS, Josafat menjelaskan bahwa sistem ini memiliki kapasitas produksi 12.900 mol alkohol per jam, dengan efisiensi tinggi dan nilai investasi awal sebesar Rp164,5 miliar. Proyek ini memiliki tingkat pengembalian investasi (ROI) sebesar 33,33 persen dan periode balik modal sekitar 4,5 tahun.

“Selain mengurangi emisi karbon, proyek ini berpotensi menciptakan lapangan kerja baru. Ini sejalan dengan kebutuhan pembangunan ekonomi hijau di Indonesia,” kata Josafat dalam keterangan tertulisnya.

Mahasiswa UI menciptakan bahan bakar alkohol ramah lingkungan. Foto: Freepik

Mahasiswa UI menciptakan bahan bakar alkohol ramah lingkungan. Foto: Freepik

Ajang Bergengsi

Kompetisi ini diadakan oleh International Society for Energy Transition Studies (ISETS) bekerja sama dengan United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP). Kompetisi bergengsi yang berlangsung pada Desember 2024 ini melibatkan 300 peserta dari seluruh dunia. Setelah melewati seleksi daring selama enam bulan, para finalis mempresentasikan proyek mereka di Kantor Pusat PBB di Bangkok.

Keberhasilan tim GGS juga tidak terlepas dari bimbingan intensif dari Dosen Teknik Metalurgi dan Material FTUI, Adam Febriyanto Nugraha. Pendampingan akademik ini menunjukkan pentingnya sinergi antara mahasiswa dan dosen dalam menciptakan inovasi yang berdampak nyata bagi masyarakat.

BACA JUGA: Peneliti BRIN Ubah Pelepah Pisang Jadi Wadah Makanan

Dekan FTUI, Kemas Ridwan Kurniawan menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini. Menurutnya, prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa UI tidak hanya unggul dalam kompetisi akademik. Namun, mereka juga mampu menghasilkan solusi inovatif yang relevan dengan tantangan global.

“Kami berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi nyata dalam mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia,” ujar Kemas.

Ia menambahkan, pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara kreativitas mahasiswa dan dukungan akademik mampu menghasilkan inovasi berdaya guna. Ini juga sekaligus memperkuat peran generasi muda dalam mewujudkan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top