Pameran Seni Hadirkan Sampah Plastik dari Lautan

Reading time: 2 menit
Pameran seni "Gyre : The Plastic Ocean". Dalam foto ini nampak karya Pam Longobardi bertajuk "Dark and Plentiful Bounty". Sumber: www.huffingtonpost.com

Setiap benda terlihat begitu kecil dibanding luasnya lautan, tidak ada ancaman yang bisa ditimbulkan oleh sampah kita pada lautan atau kehidupan di dalamnya. Begitulah anggapan kita selama ini. Padahal, milyaran manusia berkontribusi terhadap sampah yang menciptakan ancaman terhadap stabilitas kehidupan di dalam laut.

Gambaran tersebut terlihat dalam pameran keliling, “Gyre : The Plastic Ocean.” Pameran ini diselenggarakan oleh Museum Anchorage dan sekarang dipamerkan di USC Fisher Museum di Los Angeles. Para seniman terlihat mengumpulkan materi sampah dan mengumpulkannya dalam bentuk yang monumental: segunung sendal jepit bekas, setumpuk cincin plastik bekas, dan sebuah struktur yang dibuat dari botol yang ditemukan terdampar di pantai.

Kiri: "Ghost Dog" (Sue Ray). Kanan: "SOUP Refused" (Mandy Barker). Sumber: www.huffingtonpost.com

Kiri: “Ghost Dog” (Sue Ray). Kanan: “SOUP Refused” (Mandy Barker). Sumber: www.huffingtonpost.com

Kurator USC Fisher Museum, Ariadni Liokatis, mengatakan, “semua karya seni ini adalah sebuah pembuktian terhadap dampak negatif terhadap perilaku konsumtif dan pengingat terhadap penghancuran yang sedang berlangsung terhadap lingkungan kita,” seperti dikutip dari The Huffington Post.

Liokatis menyatakan bahwa setiap karya berdiri sendiri dan saling mendukung terhadap karya lain. “Sebagai museum kampus, kami menampilkan seni, ilmu pengetahuan dan disiplin ilmu lain secara bersama-sama. Kekuatan seni diharapkan menimbulkan kebangkita kesadaran terhadap isu yang sangat penting yaitu polusi plastik di laut kita,” ujarnya.

Kiri: "Cabinet of Marine Debris" (Mark Dion). Kanan atas: "Falcon" (Cynthia Minet). Kanan bawah: "Elephant" (Cynthia Minet). Sumber: www.huffingtonpost.com

Kiri: “Cabinet of Marine Debris” (Mark Dion). Kanan atas: “Falcon” (Cynthia Minet). Kanan bawah: “Elephant” (Cynthia Minet). Sumber: www.huffingtonpost.com

Keindahan karya-karya ini, yang kebanyakan berupa potongan sampah yang diatur secara artistik dan terlihat indah. Namun, implikasi dari menggunakan tampilan estetis tersebut dianggap sebagai hal yang dapat menangkap perhatian publik dan semoga pula dapat menggugah masyarakat.

Penulis: NW/G15

Top