Peternakan Sapi Terapung Solusi Hadapi Cuaca Ekstrem

Reading time: 2 menit
Peternakan sapi terapung ini jadi solusi di tengah ancaman cuaca ekstrem. Foto: Euronews

Rotterdam merupakan salah satu kota di Belanda yang paling rentan terhadap kenaikan permukaan air laut imbas perubahan iklim. Lalu bagaimana kegiatan peternakan sapi di sana?

Rupanya alternatif peternakan sapi terapung bisa menjadi solusi untuk mengantisipasi kurangnya pasokan makanan.

Peternakan sapi terapung pertama di dunia ini berada di Rotterdam. Peternakan dengan puluhan sapi tersebut dimulai sejak tahun 2019 lalu. Pasangan suami istri Peter dan Minke van Wingerden adalah inisiator terbangunnya peternakan ini.

Ide peternakan sapi terapung ini lahir setelah Peter mengalami badai Sandy di New York. Saat itu ia sedang mengerjakan proyek perumahan terapung. Imbasnya, ribuan truk makanan yang membawa produk segar ke New York tidak bisa lagi masuk ke kota setiap hari. Menurut pasangan itu, New York kehabisan makanan segar dalam beberapa hari.

Foto penampakan peternakan terapung. Foto: Euronews

Adaptif Terhadap Cuaca Ekstrem

Peternakan terapung menurutnya, dapat menjaga persediaan makanan di tengah ancaman cuaca ekstrem. Mereka mengembangkan peternakan terapung berbasis lokal, adaptif terhadap iklim, dan hemat energi melalui pemanfaatan teknologi.

Bangunan peternakan ini terdiri atas tiga tingkat. Terdiri dari kandang, lantai untuk pupuk kandang, dan lantai yang untuk menampung air hujan. Menariknya, hampir sepenuhnya memanfaatkan energi bersih, termasuk kebutuhan listrik dengan pemanfaatan panel surya.

Foto: Euronews

Kondisi di dalam Peternakan Sapi Terapung

Tak perlu khawatir akan nasib hewan-hewan yang ada dalam peternakan terapung. Sapi misalnya, selalu diberi makan rumput dan lapangan bermain. Hasil kotoran mereka juga berguna sebagai pupuk.

Selain kebutuhan makan, van Wingerden juga sangat memperhatikan kesejahteraan hewan. Misalnya kandang memiliki sirkulasi udara terbuka. Setiap sapi memiliki kandangnya sendiri di peternakan terapung dan dapat berkeliaran dengan bebas di lahan kering di ladang tetangga.

Peternakan terapung telah berkembang pesat selama tiga tahun terakhir. Dari yang sedianya jumlah sapi perah di atas kapal sebanyak 32 kini berkembang menjadi sekitar 40 (kapasitas maksimum kandang terapung).

Beladon, perusahaan Belanda yang juga concern pada peternakan terapung menyatakan setiap tahun mereka memproduksi sekitar 320.000 liter susu mentah. Susu tersebut mereka jual secara lokal dan nasional.

Peternakan terapung membawa dampak positif untuk memperkenalkan kembali pertanian berkelanjutan ke kota dengan dampak minimal pada sumber daya seperti lahan pertanian dan lingkungan. Alternatif ini juga merupakan solusi untuk pengembangan peternakan yang minim lahan.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Sumber : Euronews

Top