Teh Celup dari Bunga Kopi

Reading time: 2 menit
Teh Celup
Teh celup dari nunga kopi. Ilustrasi: shutterstock

Belakangan ini olahan minuman dari biji kopi banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal itu terlihat dari berbagai gerai kopi yang ada bahkan menarik banyak orang khususnya pencinta kopi. Data dari laman pertanian.go.id menyebutkan bahwa produksi kopi di Indonesia terus meningkat tiap tahun.

Sayangnya, pemanfaatan baru menyasar biji kopi saja dan belum menyadari kegunaan bagian lain dari pohon. Bunga kopi merupakan salah satu bagian dari pohon kopi selain buah dan biji. Dalam memproduksi kopi, hanya biji yang banyak diolah sehingga tak jarang bagian lainnya menjadi sampah organik.

Baca juga: Mengubah Tenaga Angin Menjadi Energi Listrik

Sampah yang dihasilkan dari proses produksi kopi adalah kulit buah kopi paska panen dan daun-daun hasil rampasan atau wiwilan. Salah satu limbah yang belum dilirik untuk dikembangkan menjadi produk bernilai ekonomis tinggi adalah mahkota bunga kopi.

Dalam Jurnal PEPADU Fakultas Pertanian Universitas Mataram Volume 1 (2020), sebanyak 30 petani yang tergabung dalam kelompok tani hutan di kawasan Hutan Kemasyarakatan Sesaot bersama tim pelaksana Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram mengkaji manfaat bunga kopi menjadi teh celup.

Bunga Kopi

Bunga kopi sebagai bahan pembuat teh celup. Foto: shutterstock

Di Nusa Tenggara Barat khususnya di Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, tanaman kopi menjadi tanaman unggulan kedua setelah kakao. Pembuatan teh dari bunga kopi yang belum dimanfaatkan ini memerlukan beberapa tahapan. Dalam pemilihannya, tidak semua bunga kopi bisa diubah menjadi teh. Meskipun dikenal sebagai produk yang berasal dari limbah, pembuatan teh celup ini tetap harus memerhatikan kualitas sehingga tidak diperkenankan menggunakan bunga kopi yang telah hitam atau rusak akibat serangan jamur.

Baca juga: Tas Laptop Elegan dari Limbah Ban

Bunga kopi yang dipilih adalah bunga yang berumur 3-10 hari dan telah mekar secara penuh. Namun, hal itu juga tergantung jenis dan lokasi tanaman. Setelah mendapatkan bunga kopi dengan kriteria yang sesuai, bunga kopi dibersihkan dan dijemur di bawah sinar matahari selama 3-5 hari. Sesudah kering dan berwarna kecokelatan, bahan tersebut dihaluskan dengan tangan lalu ditimbang sebanyak 2-3 gram dan dimasukkan ke kantung kemasan teh celup.

Teh selanjutnya dikemas rapi dan dikelola oleh para petani di Desa Buwun Sejati. Selain ramah lingkungan, teh celup bunga kopi ini juga bernilai ekonomis dan dapat menjadi mata pencaharian sampingan. Tidak hanya itu, teh asal limbah bunga kopi tak kalah dari teh celup pada umumnya, sebab, banyak mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral yang baik bagi kesehatan.

Penulis: Krisda Tiofani

Top